Di tengah kesejukan pagi di Dusun Suka Bangun, RT 001 RW 001, Desa Tumbang Titi, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat aroma bubur hangat dan masakan rumahan bukti bahwa warung kecil milik Rusnida telah menjadi bagian penting dari kehidupan warga lokal setelah memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Kalbar.
“Saya sudah memiliki usaha sarapan pagi ini sejak lama,” ujarnya dengan lembut sambil menyajikan mangkuk bubur uduk kepada seorang pelanggan setia.
Dari bubur hingga nasi goreng sederhana, warungnya telah menjadi tempat favorit penduduk pagi-pagi untuk mengobrol, mengisi tenaga sebelum memulai hari, sekaligus menikmati kehangatan kebersamaan di desa.
Bagi Rusnida, kebutuhan modal bukan sekadar angka di buku kas, melainkan jembatan untuk mewujudkan impian memperbesar usahanya. “Jualan saya mulai dari masakan rumahan dan sarapan pagi seperti bubur dll,” katanya, menuturkan bagaimana rutinitas usahanya dimulai jauh sebelum fajar.
Dengan tekad kuat, dia kemudian mengajukan pinjaman modal usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Kalbar. Pinjaman itu menjadi titik balik bagi usahanya. “Saya mengajukan pinjaman modal usaha atau KUR dari Bank Kalbar yang membuat saya bisa mengembangkan usaha saya ini,” jelas Rusnida dengan penuh harapan.
Kehadiran dana tambahan membantunya membeli panci lebih banyak, memperluas menu, dan memperbaiki area dapur agar pelanggan lebih nyaman.
Pengalaman Rusnida ini mendapat respons positif dari jajaran pimpinan Bank Kalbar. Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, menyatakan bahwa program KUR merupakan salah satu instrumen strategis bank untuk mendukung pengusaha mikro di pedesaan.
“Bank Kalbar sangat bangga bisa mendukung ibu Rusnida serta pengusaha UMKM kecil lainnya untuk tumbuh dan berkembang. KUR adalah bentuk nyata komitmen kami menerjemahkan semangat pembangunan lokal,” ungkap Rokidi.









Discussion about this post