Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalimantan Barat Kamis 11 Juli 2024, memberikan klarifikasi resmi terkait serangkaian aksi penipuan yang dilaporkan mengatasnamakan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, beberapa pekan terakhir.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Florentinus Anum, M.Si menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan komunikasi atau transaksi melalui pesan singkat, email atau media sosial yang tidak resmi.
“Kami ingin memberikan peringatan kepada masyarakat, bahwa ada pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan nama pegawai/pejabat secara pribadi dan mengatasnamakan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk melakukan penipuan” ujar Anum.
Belakangan ini ada laporan dari masyarakat yang menerima pesan atau panggilan dari oknum yang mengaku sebagai petugas dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, menawarkan program bantuan atau kegiatan dengan modus yang mencurigakan. Modus penipuan tersebut, sering kali mengarah pada permintaan data pribadi, atau bahkan permintaan transfer uang dengan janji-janji palsu terkait program bantuan pertanian.
Florentinus Anum menambahkan, “Kami sangat menyesalkan adanya pihak -pihak yang tidak bertanggung jawab ini, dan kami menyarankan agar masyarakat selalu memastikan keabsahan informasi yang diterima dari kami dengan menghubungi kantor kami secara langsung atau melalui kontak resmi yang tersedia”.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat menghimbau kepada masyarakat untuk waspada, dan tidak memberikan informasi pribadi atau melakukan transaksi keuangan. Jika mendapat pesan atau panggilan dari sumber atau pihak yang tidak bertanggung jawab, dan mengaku sebagai pegawai/pejabat dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Anum menegaskan, bahwa Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tidak bertanggung jawab atas segala tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh pihak -pihak yang tidak bertanggung jawab.
Klarifikasi ini dikeluarkan dalam upaya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat, tentang praktik penipuan yang semakin canggih dan merugikan.
Discussion about this post