Forum Koordinasi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (FKPU) Kalimantan Barat (Kalbar) dikukuhkan PJ Gubernur Harisson, Selasa 30 April 2024 di ruang Keriang Bandong Kantor Bank Indonesia Kalbar di Pontianak. Kegiatan ini juga diikuti dengan pembukaan Inkubator Bisnis Bank Indonesia (Inkubi) 2024 serta peninjauan panen padi Gapoktan Nekat Maju di Desa Peniraman, Kabupaten Mempawah, Kalimanan Barat.
Dalam sambutannya, Harisson menyebut, bahwa PDRB Kalimantan Barat sebagian besar disumbang oleh UMKM, yakni sebesar 61 persen. “Pertumbuhan ekonomi Kalbar mengalami perlambatan, dari tahun 2022 sebesar 5,07 persen, kemudian menurun menjadi 4,46 persen di tahun 2023,” kata Harisson.
Menurutnya tingginya sumbangsih UMKM dalam PDRB Kalbar, menjadi penyemangat untuk lebih menumbuhkembangkan sektor UMKM dengan semangat entrepreneurship atau jiwa kewirausahaan masyarakat.
Dengan latar belakang kesehatan, Harisson mengungkapkan, bahwa faktor kesehatan turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dia menyebut, status kesehatan seseorang 40 persen dipengaruhi oleh lingkungan, 30 persen dipengaruhi oleh perilaku, 20 persen oleh pelayanan kesehatan dan hanya 10 persen saja yang dipengaruhi oleh genetik.
“Kalau kita bandingkan dengan perilaku etnis Tionghoa, lihatlah bagaimana lingkungan mengajarkan mereka untuk fokus pada dunia bisnis. Dalam lingkungan mereka, sejak awal sudah diarahkan untuk berbisnis dan bukan menjadi pegawai,” tutur Harisson.
Ini membuktikan, bahwa lingkungan sangat mempengaruhi seseorang untuk berwirausaha, sementara perilaku genetik hanya sedikit pengaruhnya. “Nah, tugas kita adalah menciptakan lingkungan, mengubah perilaku menjadi entrepreurship. Kita harus terlibat di dalamnya, dari bantuan permodalan, mengemas produk hingga memasarkan produk, dari bisnis yang kecil-kecil agar menjadi besar,” imbuh Harisson.
Pj Gubernur Kalbar ini meminta kepada para perangkat daerah di kabupaten kota maupun instansi vertikal, untuk turut membantu mendorong perkembangan UMKM. Dan setelah dikukuhkannya FKPU, agar segera bekerja dengan menetapkan target, roadmap serta indikator capaian program yang berorientasi pada outcome dan impact.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Nur Asyura Anggini Sari menyampaikan, bahwa pembentukan FKPU merupakan bentuk sinergisitas dan implementasi pengembangan UMKM, yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Anggini mengungkapkan, dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi, namun kondisi pertumbuhan masih tetap berdaya, dan tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global yang semakin tinggi.
Discussion about this post