Tahun 2024 yang merupakan tahun politik, disebut menjadi momen wait and see bagi dunia usaha, namun ternyata tidak berdampak negatif terhadap penjualan kendaraan bermotor domestik. Karena, biasanya penjualan kendaraan bermotor lebih sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi, naiknya suku bunga dan ekonomi global.
“Nah, tahun Pemilu 2024 ini, tidak berpengaruh terhadap penjualan kendaraan bermotor, malah diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan, sama seperti tahun 2023,” tegas Sugeng Mulyadi, Dirut PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk (IKT) ketika menggelar Public Expose & Site Visit to IPCC Pontianak, Selasa 20 Februari 2024 di Pontianak, Kalimantan Barat.

Public Expose bertajuk Exploring and Understanding Port Logistic Car Terminal Sector ini, dihadiri para investor pasar modal di Pontianak, Kalimantan Barat yang terlihat antusias mendengarkan pemaparan data IPCC yang disampaikan langsung oleh Sugeng Mulyadi, dan mengungkapkan pentingnya pemahaman, pengetahuan dan literasi bagi para investor eksisting serta calon investor, tentang manajemen terminal dan logistik. Mereka juga berkesempatan meninjau area terminal IPCC Pontianak.
Sekadar informasi, IPCC merupakan anak perusahaan BUMN pemegang otoritas bisnis pengelolaan pelabuhan terminal kendaraan di wilayah Pelindo. Pasca-merger, Pelindo tahun ini telah memperluas layanan di hampir semua pelabuhan utama di Indonesia.
Selain di pelabuhan Tanjung Priok, IPCC juga memberikan layanan di Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat, Belawan, Panjang Lampung, Gresik, Surabaya dan Makasar. Car Terminal di Tanjung Priok yang dikelola oleh IPCC, merupakan car terminal terbesar di Indonesia, dan nomor 3 di Asia Tenggara.
Sugeng Mulyadi mengungkapkan moncernya industri kendaraan bermotor di tahun 2023, dan diprediksi terus berlanjut di tahun 2024 ini. Lihat saja datanya di tahun 2023, yakni ekspor CBU (Completely Built Up) sebanyak 505,134 unit, naik 6,7 persen dibanding tahun sebelumnya. Angka ini melebihi target 2023 sebanyak 500.000 unit.
“Indonesia telah mengekspor kendaraan CBU di lebih dari 93 negara tujuan ekspor,” kata Sugeng.
Ada pun top 10 negara tujuan ekspor CBU tahun 2023, yaitu Philippines sebanyak 159.121 unit, Meksiko 56,483 unit, Vietnam 40,241 unit, Saudi Arabia 40,289 unit, Thailand 37,004 unit, Mid, East & Africa 25,287 unit, Japan, 23, 260 unit, Peru 14,501 unit, U.A.E sebanyak 13,951 dan Kuwait  9,178 unit.
Sementara untuk penjualan kendaraan listrik, Indonesia juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun yang menjadi tantangan, menurut Sugeng, adalah harga jualnya yang dinilai masih relatif mahal.
Discussion about this post