“Bukan hanya buahnya yang bisa diperas menjadi minyak atau kayunya yang digunakan sebagai bahan bangunan. Nilai-nilai senyawa kimianya akan diteliti oleh para peneliti Universitas Tanjungpura. Ini menjadi tujuan utama dari kesepakatan yang kami tandatangani hari ini,” tambahnya.
Selain bioprospeksi Tengkawang, saat ini juga sedang di proses kerjasama dengan beberapa lembaga untuk melaksanakan kegiatan antara lain berupa: dukungan konservasi beberapa spesies langka di Kalbar, konservasi ekosistem gambut, program perhutanan sosial, serta penyelenggaraan Xplore Kalimantan 2025.
Riki juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat serta seluruh pemda dan pemkot yang selama ini mendukung implementasi program TFCA.
“Program-program Yayasan KEHATI, termasuk TFCA Kalimantan, tidak akan berjalan tanpa dukungan pemerintah provinsi, daerah, dan kota. Kolaborasi dengan organisasi masyarakat dan institusi akademik juga menjadi kunci utamanya,” pungkasnya.*












Discussion about this post