Menurutnya, akreditasi internasional tidak hanya meningkatkan reputasi institusi, tetapi juga membuka peluang kerja sama global.
“Keuntungannya sangat besar. Kita dapat masuk dalam jejaring internasional untuk kegiatan kemahasiswaan, dosen, riset, serta aktivitas lain yang mendukung tridarma dan pengakuan internasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Sulistyarini mengungkapkan bahwa proses akreditasi internasional tidak berhenti pada 13 program studi tersebut.
“Setelah 13 prodi ini, sedang dipersiapkan beberapa program studi lainnya. Dalam waktu dekat, tepatnya Januari mendatang, lima program studi bidang sains akan menjalani asesmen lapangan oleh lembaga akreditasi ASIIN,” katanya.
Dengan capaian ini, Universitas Tanjungpura semakin meneguhkan posisinya sebagai perguruan tinggi berdaya saing internasional dan memperkuat komitmen untuk menghadirkan pendidikan berkualitas bagi masyarakat.*












Discussion about this post