PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga atau Bank; IDX: BNGA) melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 6,7 triliun pada sembilan bulan pertama 2025 (9M25), naik sebesar 1,7 persen secara tahunan (yoy) dan menghasilkan earnings per share Rp 209,57.
Presiden Direktur & CEO CIMB Niaga Lani Darmawan menyampaikan, bahwa CIMB Niaga mencatat pertumbuhan laba positif pada sembilan bulan pertama tahun 2025, didukung oleh peningkatan yang baik pada kredit serta current account and savings account (CASA).
“Secara kuartal, perolehan kinerja kami menunjukkan peningkatan operasional dan profitabilitas, yang didorong oleh pengelolaan biaya yang disiplin serta pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan,” katanya dalam siaran pers, Kamis 30 Oktober 2025.
“Kami juga terus menjaga kualitas aset dengan prinsip kehati-hatian, dengan rasio gross non-performing loan (NPL) sebesar 1,98 persen. Hal ini disertai posisi modal yang kuat dan pembentukan modal yang solid, menegaskan fundamental dan ketahanan finansial Bank yang baik,”lanjutnya.
“Sesuai purpose kami Advancing Customers and Society, kami tetap fokus menjalankan strategi Forward30 untuk mempercepat pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitable. Melalui investasi berkelanjutan di bidang teknologi dan inovasi digital, kami terus meningkatkan customer experience serta memperkuat pertumbuhan yang berfokus pada nasabah dengan senantiasa bekerja dari hati,” kata Lani.
“Kami yakin bahwa dengan fundamental yang kuat, tim yang berdedikasi, serta pendekatan yang berorientasi pada purpose, kami dapat terus menghadirkan nilai jangka panjang dan dampak positif bagi nasabah dan masyarakat Indonesia,” imbuhnya.
CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 24,7 persen dan 81,1 persen. Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp 369,5 triliun per 30 September 2025, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar ke dua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp 278,0 triliun (+8,6 persen yoy), menunjukkan rasio CASA yang baik sebesar 67,9 persen. CASA tumbuh 10,6 persen (yoy) menjadi Rp 188,8 triliun, sebagai hasil dari upaya Bank untuk membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 4,6 persen (yoy) menjadi Rp 228,7 triliun, didukung oleh kinerja yang baik di seluruh segmen utama. Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 5,7 persen (yoy), diikuti oleh Perbankan Korporat yang tumbuh 5,4 persen (yoy), dan Perbankan Konsumer yang meningkat 4,3 persen (yoy).
Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) sebesar 18,7 persen (yoy). Sementara itu, Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu Unit Usaha Syariah terbesar di Indonesia.
Per 30 September 2025, total pembiayaan mencapai Rp 58,2 triliun. Meskipun terdapat pergerakan yang moderat secara tahunan, CIMB Niaga Syariah tetap berkomitmen menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Adapun DPK tercatat sebesar Rp 57,9 triliun, mencerminkan loyalitas dan kepercayaan nasabah. CIMB Niaga Syariah juga secara aktif memperkuat komposisi pendanaannya dengan memperluas sumber dana berbiaya rendah melalui kemitraan strategis berbasis prinsip syariah dan keterlibatan yang mendalam dengan komunitas Islam.
“Dengan keberlanjutan (sustainability) menjadi salah satu prioritas utama kami, hampir 24 persen dari total pembiayaan Bank (atau sekitar Rp 54,7 triliun) mendukung transisi yang adil, ekonomi rendah karbon, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dari PBB,” tutur Lani.
Dia melanjutkan, pada bulan September 2025, kami telah meluncurkan Sustainability-Linked FX and Derivatives Program, yang dirancang untuk nasabah dalam penerapan prinsip ESG pada operasional bisnis mereka, sejalan dengan Kerangka Kerja Green, Social, and Sustainable Impact Products/Services milik Bank.
Pencapaian ini mencerminkan fokus strategis kami untuk mengintegrasikan keberlanjutan dalam setiap aspek solusi keuangan, sejalan dengan komitmen jangka panjang kami menuju masa depan yang lebih hijau,” tambah Lani.
Inovasi Digital Berkelanjutan dan Jaringan
Inovasi dan customer centricity tetap menjadi fokus CIMB Niaga dalam pengembangan digital. Pada 9M25, 91,1 persen dari total transaksi finansial nasabah telah dilakukan melalui layanan branchless banking seperti OCTO (Aplikasi dan Website), BizChannel@CIMB, Automated Teller Machines (ATM) dan OCTO Pay (e-money).
Selain itu, CIMB Niaga juga menghadirkan digital experience melalui model Digital Branch yang unik, yang memadukan fitur Cabang Konvensional dan Digital Lounge. Untuk mendorong adopsi digital di kantor cabang lainnya, CIMB Niaga juga memperkenalkan Digital Hub yang dilengkapi mesin Self Service Banking dan Self Service Tablet untuk mempercepat layanan kepada nasabah.
Adapun konsep cabang ini menawarkan pengalaman perbankan yang komprehensif dan serba digital, dengan tetap mempertahankan sentuhan layanan personal yang ramah khas CIMB Niaga. Hingga 30 September 2025, konsep ini telah diimplementasikan di 58 kantor cabang seluruh Indonesia, terdiri dari 30 Digital Branch dan 28 Digital Hub.









Discussion about this post