Menurutnya, kolaborasi pemerintah pusat, daerah, DPR RI, dan pelaku usaha menghadirkan langkah konkret dalam memperlancar ekspor, mulai dari sertifikasi karantina hingga pelepasan resmi produk ke luar negeri.
“Dengan dukungan regulasi dan pengawasan karantina, ekspor komoditas Kalbar diharapkan terus meningkat dan memberi manfaat ekonomi signifikan bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Junior Manager Komersial Regional 2 Pontianak Ribut Heru Santoso, yang mewakili General Manager / manajemen PT Pelindo (Persero) Regional 2 Pontianak, menjelaskan bahwa Giat Akselerasi Ekspor 2025 menjadi tonggak penting perekonomian Kalbar.
“Pelepasan ekspor ikan Arwana Super Red tujuan Taiwan berjumlah 150 ekor senilai Rp108.750.000 serta ekspor Kratom total 343,5 ton ke India senilai Rp15.482.112.000.
Hal ini tentu berdampak signifikan bagi pendapatan daerah, sekaligus memangkas jalur ekspor yang selama ini harus melalui kota lain,” terangnya.
Dirinya menambahkan, bahwa pihaknya siap berkolaborasi mendukung kelancaran ekspor.
“Sebagai port operator, PT Pelindo (Persero) Regional 2 Pontianak berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan kesiapan seluruh fasilitas dan peralatan, serta terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait. Dukungan ini kami berikan demi kelancaran ekspor komoditas unggulan Kalbar, termasuk kratom ke India,” pungkasnya. **
Discussion about this post