PT Pegadaian, salah satu perusahaan tertua di Indonesia, usianya sudah di angka 124 tahun dan masih tetap berkibar hingga sekarang. Slogannya mengatasi masalah tanpa masalah, terbukti ampuh dan diterima oleh berbagai kalangan dari generasi ke generasi, dan tetap melekat di hati masyarakat hingga sekarang.
Kini Pegadaian melengkapi jargonnya dengan MengEmaskan Indonesia, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui instrumen investasi emas dan layanan keuangan yang inklusif.
Kehadirannya hingga sekarang selalu dibutuhkan masyarakat. Perusahaan ini pun terus menyesuaikan diri, bertransformasi dan berinovasi guna melayani masyarakat. Dari lembaga tradisional, kini menjadi perusahaan keuangan modern yang digital.
“Pegadaian kini memiliki aplikasi PDS (Pegadaian Digital Service) yang melayani nasabah dan calon nasabah melakukan transaksi sekaligus mendapatkan informasi produk secara online, seperti booking gadai, pengajuan pembiayaan pembelian emas dan pembayaran tagihan, tanpa perlu datang ke kantor Pegadaian,” jelas Abdul Lafaz Isnaini, Deputi Bisnis PT Pegadaian Kantor Area Pontianak, Kalimantan Barat.
Terkini, Pegadaian telah dikukuhkan menjadi Bank Emas (Bullion Bank) pertama di Indonesia yang ditetapkan pemerintah pada 26 Februari 2025 setelah disetujui OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di akhir Desember 2024.
Pegadaian boleh dibilang, lembaga yang sangat berjasa dan berperan penting bagi masyarakat dalam memenuhi desakan kebutuhan ekonomi. Dari awal kehadirannya, Pegadaian terbukti paling bisa diandalkan dalam mengatasi masalah tanpa masalah.
Masyarakat sangat terbantu dari pemenuhan kebutuhan keluarga, pendidikan, usaha hingga permodalan. Jika butuh dana mendesak, masyarakat bisa dengan cepat mendapatkannya, hanya dengan menggadaikan barang-barang yang dimiliki, dari emas, barang elektronik, kendaraan bermotor hingga sertifikat properti.
Lembaga keuangan yang satu ini, melayani masyarakat dengan cepat, tanpa ribet dan bunga ringan. Inilah yang disukai masyarakat.
Emak-emak atau kaum perempuan yang gemar memiliki perhiasan emas, ternyata bukan hanya untuk mempercantik diri atau sekadar gengsi. Mereka membeli perhiasan emas adalah demi “menjaga ekonomi keluarga” atau sebagai bentuk investasi yang gampang dibawa ke Pegadaian dan diuangkan.
“Dari dulu, Emak suka beli perhiasan emas. Itu sering digadaikan buat membiayai keluarga, keperluan pendidikan anak-anaknya, seperti saya dan adik-adik. Namun akan ditebus kembali, dan digadai lagi ketika butuh,” tutur Dian Putri Mardika, mahasiswi perguruan tinggi swasta di Pontianak, Kalimantan Barat.
Dulu, masalah gadai memang didominasi oleh emak-emak, terutama dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, lantaran lembaga keuangan milik pemerintah yang kini berstatus BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ini, memahami kebutuhan rakyat kecil dan fleksibel, tidak ribet, proses cepat.
Masyarakat yang butuh dana mendesak bisa menggadaikan barang berharganya atau perhiasan, hanya dengan datang ke kantor Pegadaian dan menunjukkan barang yang hendak digadai serta identitas diri atau KTP. Pelayanan akan diberikan oleh petugas Pegadaian dengan ramah dan diproses tanpa butuh waktu lama.
Tak hanya emak-emak yang gemar bergadai, kini masyarakat dari berbagai kalangan, bahkan yang menengah ke atas pun memanfaatkan Pegadaian untuk berbagai keperluan.

Irwan Dirgantara, Ketua Orca Diving Club Kalimantan Barat yang kerap melakukan kegiatan menyelam dan menjaga terumbu karang di Pulau Lemukutan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat juga mengaku sering menggadaikan kalung emasnya guna membiayai kegiatannya.
“Jika tidak ada sponsor pendukung kegiatan, saya akan gadaikan kalung emas ini, dan akan ditebus lagi saat dana sudah tersedia,”tuturnya sembari menunjukkan untaian kalung di lehernya.
Dia mengakui, Pegadaian adalah salah satu lembaga keuangan yang sangat dekat dengan rakyat, dan perannya begitu penting dalam membantu perekonomian masyarakat, sekaligus menggerakkan perekomian daerah. Akses untuk mendapatkan dana segar pun sangat mudah, dengan suku bunga yang ringan.
Para pelaku usaha atau UMKM juga banyak yang terbantu oleh lembaga keuangan ini, baik yang ingin memulai usaha maupun yang akan mengembangkan usahanya.
Dalam turut serta membangkitkan perekonomian rakyat, PT Pegadaian sendiri memiliki program pelatihan dan pendampingan, yakni Gadeprener guna membantu UMKM naik kelas dengan kurasi produk, branding serta akses pasar. Saat ini Pegadaian memiliki sekira 11 ribu UMKM binaan di seluruh Indonesia.
Core bisnis PT Pegadaian adalah bisnis gadai dengan aktivitas utama menyalurkan kredit atau pinjaman kepada masyarakat berdasarkan pinsip hukum gadai, yang lebih didominasi oleh gadai emas.
Discussion about this post