Petani juga sering kesulitan mendapatkan pupuk. Di IPOSC hadir berbagai produsen pupuk yang bisa jadi pilihan bagi petani. Demikian juga masalah gangguan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), ada produsen pestisida yang siap membantu petani mengendalikan OPT dengan produk-produknya.
Produsen alat dan mesin perkebunan juga hadir untuk memberikan solusi bagaimana meningkatkan efisiensi. Efisiensi adalah kata kunci untuk dapat terus bersaing.
Bagi perusahaan, IPOSC juga penting. Perusahaan tidak berdiri di ruang vakum, di sekitarnya ada banyak petani kelapa sawit. Produktivitas petani kelapa sawit merupakan tanggung jawab perusahaan terdekat.
Bila produktivitas petani gagal dinaikan maka daya saing sawit Indonesia menurun dan ini akan mempengaruhi perusahaan juga seperti harga CPO yang menurun, sulit menjual CPO dan lain-lain.
Perusahaan harus serius membina petani kelapa sawit di sekitarnya. Harus ada level manajer kemitraan dengan jumlah pegawai yang mencukupi untuk membina petani di sekitarnya. Jangan puas hanya perjanjian jual beli TBS saja. Harus lebih maju lagi.
“Pada IPOSC perusahaan bisa terhubung dengan berbagai organisasi petani kelapa sawit. Bisa saling diskusi, apa yang dibutuhkan petani dan apa yang bisa diberikan perusahaan. Materi-materi yang disampaikan pada konferensi juga banyak terkait dengan kemitraan seperti PSR jalur kemitraan, FPKM dan lain-lain. Mari bersinergi dalam IPOSC antara petani dan perusahaan kelapa sawit. Kepentingan kita sama mari saling bekerjasama,”imbuhnya.**
Discussion about this post