Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kerap mengalami kebingungan ketika modal usahanya menipis, sementara kebutuhan usaha semakin meningkat, sehingg sulit untuk berkembang. Di sinilah Bank Kalbar hadir untuk menjawab kebingungan UMKM tersebut.
Adalah Lusia Yera pemilik Toko Sembako Amiau Sen, di Desa Serengkah, Kecamatan Tumbang Titi, Kayong Utara, Kalimantan Barat yang sempat mengalami kebingungan lantaran kehabisan modal.
Lusia memulai usahanya dari tempat yang kecil dengan modal seadanya. Perjalanannya ternyata tidak selalu mulus. Lusia sempat menghadapi berbagai tantangan, mulai dari lonjakan harga barang kebutuhan pokok hingga kesulitan modal yang membuatnya hampir berhenti berjualan.
“Ya, saya pernah kehabisan modal untuk membeli barang yang akan dijual,” ungkapnya.
Kondisi itu sempat membuatnya bingung, hingga akhirnya seorang teman menyarankan untuk memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Kalbar.
“Teman saya menyarankan untuk menjalin kemitraan dengan Bank Kalbar dan mendapatkan kucuran kredit usaha. Saya kemudian memberanikan diri mengajukan KUR di Bank Kalbar,” kata Lusia.
Kehadiran Bank Kalbar dengan slogan bank kite punye kite ini, sangat dirasakan manfaatnya bagi pelaku UMKM ini. Lusia mengaku, setelah mendapatkan modal usaha ia mampu menambah stok barang dan membuat tokonya semakin lengkap. Usahanya kian berkembang dan pelanggannya terus bertambah.
Discussion about this post