Berbekal kecintaan terhadap kopi dan semangat untuk menjadi pengusaha mandiri, Freddy membuktikan bahwa mimpi bisa diraih dengan keberanian dan keyakinan. Bersama Bank Kalbar, Freddy, Owner Coffee Shop Ruang Kertjah di daerah Putussibau, Kalimantan Barat akhirnya sukses meraih mimpinya.
Freddy mengaku dulunya bekerja sebagai karyawan Bank Kalbar, namun pada tahun 2019 ia memutuskan untuk mengundurkan diri lantaran ingin mewujudkan mimpi dan keinginannya untuk menceburi dunia bisnis.
Dengan yakin, Freddy membuka Coffee shop Ruang Kertjah di jantung kota Putussibau. Langkah berani ini ternyata menjadi awal dari kisah inspiratif seorang mantan bankir yang kini sukses menjadi pengusaha kopi.
“Saya sangat suka ngopi dan suka bergelut di dunia perkopian, jadi alasan saya membuka usaha ini memang berangkat dari passion pribadi,” ucap Freddy. Coffeeshop Ruang Kertjah bukan sekadar tempat minum kopi, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Putussibau, khususnya para pekerja kantoran dan profesional muda yang mencari tempat nyaman untuk bersantai dan berdiskusi, sambil menikmati secangkir kopi.
Namun, seperti banyak pelaku usaha lainnya, Freddy tidak lepas dari tantangan besar di awal perjalanannya. Baru beberapa bulan memulai usaha, pandemi COVID-19 menghantam. Aktivitas masyarakat dibatasi, konsumen hampir tak datang, dan omzet menurun drastis.
“Waktu itu konsumen bisa dihitung jari. Saya sempat ragu dan hampir menyerah, tapi saya memilih untuk tetap bertahan,” kenangnya.
Dengan semangat pantang mundur, Freddy terus menjaga usahanya agar tetap hidup meski harus merugi dan beroperasi secara terbatas.
Apa yang membuat Ruang Kertjah istimewa? Freddy menjawab dengan yakin, yakni konsistensi dalam kualitas dan menjadi pionir.
“Khusus di Putussibau, kami adalah trendsetter coffee shop pertama yang menghadirkan kopi manual brew seperti V60 dan pour over. Awalnya masyarakat belum familiar, tapi justru di situlah tantangannya dalam memperkenalkan budaya minum kopi berkualitas,” ujarnya.
Seiring waktu, Ruang Kertjah pun berkembang, baik dari sisi menu maupun jumlah pelanggan. Selain sajian kopi andalan, berbagai pilihan minuman non-kopi dan makanan pendamping pun dihadirkan untuk menjangkau lebih banyak selera.
Discussion about this post