Berbagai rangkaian kegiatan hadir untuk memperkaya expo ini, antara lain Showcase UMKM, Halal Mart yang menghadirkan produk makanan halal se-Kawasan Timur Indonesia, Pojok Informasi Halal (Halal Center), Pojok HEBITREN (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren), serta Talkshow Standarisasi dan Sertifikasi Produk UMKM bersama BBPOM dan BSPJI yang akan digelar pada hari kedua.
Tercatat sebanyak 120 UMKM binaan dan mitra Bank Indonesia turut berpartisipasi dalam kegiatan GIWATA Borneo Expo X Gebyar Kalbar 2025. Kehadiran UMKM tersebut tidak hanya menambah keragaman produk yang ditampilkan, namun juga mencerminkan komitmen Bank Indonesia dalam mendorong UMKM naik kelas melalui kurasi, pendampingan dan akses pasar.
Sektor makanan dan minuman, modest fashion, serta kriya lokal seperti wastra Kalbar menjadi sorotan utama dalam pameran ini. Produk wastra ditampilkan dalam bentuk ready to wear dan kerajinan khas.
Acara ini menjadi wadah strategis bagi UMKM perempuan untuk naik kelas dan menjadi bagian dari rantai nilai halal nasional dan global. IWAPI, dengan jejaring luasnya, juga diharapkan mampu menjembatani pelaku usaha perempuan dengan akses pembiayaan, layanan digital, dan peningkatan kapasitas usaha.
“GIWATA adalah simbol, bahwa perempuan Kalbar bukan hanya tangguh, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan di segala bidang,” tegas Gubernur Ria Norsan.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor, antara pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk menciptakan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan.
GIWATA Borneo Expo 2025 dan Gebyar Kalbar 2025 pun diharapkan mampu menjadi motor penggerak transformasi UMKM menuju arah yang lebih maju dan kompetitif.**
Discussion about this post