dr Imam Khoirul Fajri, M.M menjelaskan khitanan atau sunat sealer juga sering disebut sunat lem. Ini adalah salah satu metode sunat modern yang kini banyak peminatnya. Metode sunat ini menggunakan cairan sealer (lem) untuk menutup luka sehingga tidak memerlukan jahitan dalam prosesnya.
“Hari ini spesial karena metode yang dipakai itu premium dan tidak menggunakan jahitan. Adik-adik yang mau khitan hanya perlu waktu 5 menit dan selesai. Selesai khitan, mereka sudah bisa beraktivitas normal,” ungkap dr Imam Khoirul.
Abi Hafiz Ramadan, peserta khitan massal berhasil membuktikan bahwa khitanan yang dilakukan sangat amat dan tidak menakutkan. Dirinya saat mengikuti proses khitan ditemani kedua orangtuanya.
“Tidak sakit sama sekali. Bahkan ini sudah bisa langsung jalan,” ucap siswa kelas 6 SDN 09 PontianakBarat ini.
Kehadirannya didampingi sang ibu, Tyas juga memuji metode khitan yang diberikan kepada anak-anak yang ikut khitanan massal.
“Lega sekali, sangat singkat dan anak saya selesai khitan sudah bisa langsung jalan, tidak ada mengeluh apapun,” ujarnya.
Menurutnya ia mengetahui info kegiatan tersebut dari grup Whatsapp. Dirinya dan suami merupakan nasabah Pegadaian Pontianak. Ia berharap akan ada banyak kegiatan sosial yang digelar oleh Pegadaian untuk masyarakat.**
Discussion about this post