BPS mencatat, produksi lapangan usaha pertambangan dan penggalian bertumbuh tinggi sebesar 14,94 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami komponen ekspor barang dan jasa sebesar 54,37 persen.
“Ekonomi Kalbar pada triwulan 1-2025 terhadap triwulan sebelumnya, terkontraksi sebesar 0,50 persen (qtq). Sedangkan dari sisi produksi, lapangan usaha konstruksi mengalami kontraksi terdalam sebesar 8,41 persen,” kata Saichudin.
Dari sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kontraksi terdalam adalah komponen impor barang dan jasa sebagai komponen pengurang, yaitu sebesar 11,82 persen.
Adapun struktur ekonomi Kalbar didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,44 persen, industri pengolahan 15,90 persen, perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor 13,87 persen dan konstruksi 11,63 persen.
Dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponan pengeluaran konsumsi rumah tangga, yaitu sebesar 48,54 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 30,44 persen dan ekspor barang dan jasa sebesar 20,86 persen.
Asal tahu saja, prospek pertumbuhan global setelah pemulihan  ekonomi pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju melambat tajam pada tahun 2023 dan diproyeksikan tetap stabil di kisaran 1,7 hingga 1,8 persen hingga tahun 2029. **
Discussion about this post