“Modal dari Bank Kalbar menjadi pintu pembuka bagi saya untuk merintis Ayam Keduaa. Saya jadi bisa mewujudkan mimpi untuk punya usaha kuliner yang bisa berdampingan dengan kedai kopi saya,” tuturnya penuh semangat.
Kini, dengan dua unit usaha yang berjalan bersamaan, Levina tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, tetapi juga menunjukkan, bahwa pelaku UMKM bisa naik kelas dengan dukungan yang tepat. Ia berharap kisahnya bisa memotivasi pengusaha lain di daerah untuk terus berkembang dan memanfaatkan layanan perbankan yang tersedia secara maksimal.
Bank Kalbar, sebagai mitra UMKM di daerah, terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha lokal melalui berbagai program pembiayaan, pendampingan usaha, hingga edukasi keuangan.
Keberhasilan Levina adalah salah satu contoh nyata, bahwa akses permodalan yang inklusif mampu mengubah arah hidup seseorang, serta mendongkrak perekonomian daerah secara berkelanjutan.
Dirut Bank Kalbar Rokidi menyampaikan, bahwa dalam memberikan dukungan kepada pengusaha UMKM, selain melalui program kredit sebagai bantuan modal usaha, juga terus didukung melalui berbagai kegiatan, seperti event pameran dari lokal hingga nasional.
Bank Kalbar juga memberikan dukungan kemudahan transaksi melalui keuangan digital, yakni transaksi nontunai QRIS (Quick Response Indonesian Standar). Hingga akhir tahun 2024 lalu, total transaksi QRIS Bank Kalbar tercatat sebanyak 1,33 juta transaksi dengan nilai Rp 211,96 miliar. Sementara jumlah merchant Bank Kalbar 14,364 merchant yang tersebar di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat.
“Kami terus berkomitmen untuk mendukung transformasi keuangan digital dan memperluas jangkauan layanan QRIS di Kalimantan Barat,” ujar Rokidi.
Ditegaskannya, bahwa transaksi secara digital melalui QRIS terjamin keamanannya. Dan ini menjadi prioritas utama Bank Kalbar, karena selain mudah, juga memberikan rasa aman bagi nasabah. **
Discussion about this post