HERI, pengusaha UMKM di Desa Nanga Tepuai Kecamatan Hulu Gurung, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat bersyukur telah menjadi mitra Bank Kalbar, yang membuat usaha kulinernya semakin melesat meraup pendapatan di kisaran Rp 15 juta per bulan dari sebelumnya hanya Rp 5 juta saja.
Membuka usaha kuliner, makanan dan minuman berlabel Pondok Lamongan Ahza dimulai pada tahun 2017. Usaha ini dikelola oleh Heri bersama istri serta adik-adiknya. Hanya bermodal seadanya, dengan tempat usaha kontrakan berukuran kecil di daerah Kapuas Hulu.
“Iya, ketika itu saya bersama istri didukung oleh adik-adik saya mencoba peruntungan dengan membuka usaha lamongan ini, dengan keterbatasan modal. Kondisi ini berlangsung lima tahun dengan omset sekitar lima jutaan satu bulannya,” cerita Heri.
Dengan semakin banyaknya pelanggan, Heri merasa cukup kewalahan juga, sementara modal usaha yang dimiliki belum memungkinkan untuk menambah varian menu makanan dan minuman dan mengembangkan kulinernya lebih besar lagi dengan tempat yang memadai dan bisa menampung lebih banyak pengunjung.
Awalnya Heri mengaku sempat bingung mencari tambahan modal untuk menambah variasi menu lebih banyak lagi. Sementara tempat kontrakan usahanya sudah mendekati masa akhir.
Heri kemudian mencari-cari informasi ke perbankan dan mencoba melakukan konsultasi sebelum memutuskan untuk melakukan pinjaman usaha. “Saya mulanya ragu, apakah usaha seperti ini bisa mendapat perhatian dari perbankan dan bisa dibiayai melalui program bank,” tutur Heri.
Dari pencarian itu, Heri kemudian menjatuhkan pilihannya ke Bank Kalbar. Karena selain diterima dengan baik dan ramah, Heri juga memperoleh penjelasan yang sesuai dengan kebutuhannya.
“Di Bank Kalbar, ternyata ada program KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang bebas biaya adminsitrasi dan provisi. Angsurannya juga terjangkau,” ujarnya.
Discussion about this post