Hal ini semakin diperburuk oleh terdapat perbedaan dalam penggunaan internet antara laki-laki dan perempuan di Indonesia di mana menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, 78,19 persen untuk laki-laki dan 74,36 persen untuk perempuan yang mengakses internet.
Tantangan lainnya juga mencakup norma sosial budaya yang masih kuat, terutama di daerah konservatif yang sering kali membatasi ruang gerak perempuan dalam menggunakan teknologi secara aktif.
Data menunjukkan bahwa hanya 34 persen perempuan pelaku UMKM di Indonesia yang memanfaatkan platform digital untuk bisnisnya dibandingkan 54 persen laki-laki.
Sementara itu menurut Komnas Perempuan, 2023, tingginya angka kekerasan berbasis gender online (KBGO), yang mencapai 80 persen korbannya adalah perempuan, turut memperbesar jurang digital yang ada.
Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, XL Axiata sejak tahun 2015 secara konsisten menjalankan program Sisternet, sebuah platform digital yang khusus didesain untuk meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia melalui literasi digital, kewirausahaan digital (womenpreneur), dan edukasi tentang keamanan digital serta teknologi finansial.
Hingga awal 2025, program Sisternet telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 1 juta perempuan Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan. Beberapa indikator kesuksesan Sisternet terlihat dari meningkatnya keterlibatan perempuan dalam bisnis digital, kemampuan perempuan mengelola usaha secara daring, serta meningkatnya kesadaran terhadap keamanan digital.
Selain melalui program eksternal seperti Sisternet, XL Axiata juga secara internal menunjukkan komitmennya terhadap isu gender melalui kebijakan Diversity & Inclusion. Saat ini, sekitar 33 persen posisi manajerial di XL Axiata ditempati oleh perempuan, melampaui rata-rata industri teknologi di Indonesia.
XL Axiata juga menyediakan berbagai program pelatihan kepemimpinan khusus bagi karyawan perempuan untuk mendorong mereka mencapai posisi-posisi strategis di masa depan.
Hal ini merupakan langkah nyata untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, setara, dan mampu mendukung pengembangan karier perempuan secara maksimal.
Kehadiran XL Axiata di CSW69 bekerja sama dengan KPPPA, Microsave, dan Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat posisi Indonesia dalam forum internasional sekaligus memastikan rekomendasi strategis terkait inklusi digital berbasis gender dapat diimplementasikan secara nyata di tanah air.
Forum CSW69 menghasilkan beberapa rekomendasi utama, di antaranya menekankan pentingnya. Pertama, pemerataan akses digital bagi perempuan dan anak perempuan. Kedua, pendidikan digital yang responsif gender.
Serta ketiga, penguatan keamanan digital agar perempuan dapat menggunakan teknologi tanpa rasa takut terhadap KBGO. Rekomendasi ini menjadi pijakan strategis dalam mempercepat pencapaian SDG 5 menuju Indonesia Emas 2045.
Dengan partisipasi aktif di CSW69, XL Axiata kembali memperkuat komitmennya sebagai pemimpin transformasi digital yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan gender di Indonesia dan kawasan ASEAN.
XL Axiata bersama mitra-mitra strategis berencana memperluas dampak positif dari Sisternet dan program pemberdayaan perempuan lainnya melalui beberapa strategi utama: Menjadikan Sisternet sebagai layanan nilai tambah bagi seluruh pelanggan XL Axiata.
Memperluas kolaborasi dengan komunitas lokal dan internasional untuk menjangkau lebih banyak perempuan, terutama di wilayah terpencil.
Menyediakan materi edukasi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, seperti kewirausahaan digital, keamanan siber, fintech, dan e-commerce.**
Discussion about this post