“Kami akan menempatkan kas keliling untuk penukaran uang baru. Layanan ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.
Bank Kalbar yang kini berusia 61 tahun, dari berdirinya pada tahun 1964 hingga 2024 memiliki aset sebesar Rp 26,5 triliun, Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun sudah di angka Rp 20,34 triliun. Sementara untuk penyaluran kredit serta pembiayaan sebesar Rp 16,856 triliun.
Hebatnya, dari 27 jumlah BPD (Bank Pembangunan Daerah) di Indonesia, Bank Kalbar berhasil lepas dari kewajiban modal inti yang diwajibkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar Rp 3 triliun. Karena Bank Kalbar telah memiliki modal inti sebesar Rp 4,1 triliun dan telah melebihi dari target dan batas minimum yang disyaratkan pemerintah sebesar Rp 3 triliun. Sementara masih ada sekitar 12 BPD yang memiliki modal inti di bawah angka Rp 3 triliun, bahkan masih ada yang di bawah angk Rp 2 triliun.
Sedangkan laba bersih Bank Kalbar tercatat sebesar Rp 485.797.000.000, bertumbuh 6,66 persen. “Artinya, kami mengelola bisnis ini dengan benar,” ujar Rokidi.
Pada kesempatan itu, Dirut Bank Kalbar ini mengajak masyarakat untuk mendukung dan berpartisipasi dalam Bazar Ramadan agar bisa berjalan sukses. “Mari kita ramaikan Bazar Ramadan, agar kita bisa memajukan UMKM dan memaksimalkan peran UMKM dalam membangun ekonomi Kalimantan Barat,” imbuhnya.
Bazar Ramadan 1446 H atau Pasar Juadah di halaman Masjid Mujahidin Pontianak diisi oleh sebagian besar UMKM dengan 90 lapak atau meja-meja yang telah tersedia. Bank Kalbar sendiri turut mengambil andil dengan mengisi stand atau booth bagi para pelaku usaha binaannya. **
Discussion about this post