Fokus utama core bisnis Bank Kalbar kepada pelaku usaha kecil, lantaran UMKM merupakan fondasi utama kekuatan ekonomi Indonesia, bahkan capaiannya hingga 95 persen. “Lihat saja ketika terjadi pandemi Covid-19 lalu, bisnis yang mampu bertahan adalah justru para pelaku usaha kecil. Kalau tidak ada UMKM, bisa habis ekonomi kita. UMKM merupakan penopang perekonomian kita,” ujar Yuse.
Bank Kalbar fokus dan menaruh perhatian besar terhadap keberlangsungan usaha UMKM. Pembinaan yang dilakukan tidak sekadar memberikan bantuan kredit usaha, namun juga turut membantu dari kemasan hingga memasarkan produk-produk yang mereka jual melalui berbagai event.
“Mereka terus kita bina. Dari yang semula super mikro menjadi mikro kecil, kemudian berkembang menjadi menengah dan besar. Nah, kalau sudah sukses menjadi besar mereka tidak lagi UMKM,” kata Yuse.
Untuk dapat berkembang menjadi besar, Bank Kalbar terus memotivasi agar pelaku usaha kecil selalu melakukan inovasi supaya dagangannya bisa berkembang. Di antaranya adalah dengan memanfaatkan teknologi, memasuki pasar digital, termasuk juga bertransaksi secara digital dengan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard).
Menurut Yuse, pelaku UMKM harus mampu memasuki dunia digital agar semakin mudah melakukan promosi, termasuk juga bertransaksi dengan digital.
“Itu semuanya tidak rumit. Mereka saja yang kadang tidak paham, bahwa promosi melalui medsos itu adalah digital, termasuk pembayaran melalui QRIS juga digital,” ucap Yuse.
UMKM yang menjadi mitra Bank Kalbar saat ini mayoritas sudah dibekali QRIS. “Sebanyak 90 persen semua sudah kita arahkan ke digital, dan kita bantu penjualannya di outlet-outlet yang dimiliki Bank Kalbar yang sudah tersebar di daerah-daerah kecamatan hingga pedesaan di Kalimantan Barat. Dengan cara ini, kita harapkan mereka lebih mapan dan lebih kuat ekonominya,” kata Yuse. **
Discussion about this post