PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memperkuat komitmennya dalam pengembangan pendidikan tinggi melalui penandatanganan kerja sama strategis dengan Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak, Kalimantan Barat.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Memorandum of Understanding (MoU) yang diselenggarakan di Pontianak, Kamis, 7 November 2024, menandai babak baru dalam kolaborasi dekade kedua antara BTN dan UNTAN.
“Pendidikan merupakan pondasi fundamental pembangunan bangsa. Melalui kerja sama strategis dengan UNTAN dan berbagai perguruan tinggi terkemuka lainnya, BTN berkomitmen mengakselerasi peningkatan kualitas pendidikan nasional,” ungkap Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu dalam sambutannya.
Implementasi kerja sama mencakup beberapa inovasi strategis, termasuk pengembangan sistem pembayaran Host to Host (H2H) dan juga produk wholesale transaction yaitu Cash Management System (CMS). Terobosan ini dirancang untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan akademik secara efisien dan terstruktur.
BTN juga mewujudkan dukungan konkretnya melalui: Pengelolaan giro Rumah Sakit UNTAN, Pengelolaan deposito, Donasi 23 unit laptop untuk RS UNTAN, Pembiayaan assessment dan Sistem Informasi Manajemen RS UNTAN, Program beasiswa berkelanjutan senilai Rp1 juta per mahasiswa sejak 2021
Sebagai bagian dari ekspansi jejaring akademiknya, BTN telah menjalin kemitraan strategis dengan enam perguruan tinggi terkemuka lainnya, termasuk Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Andalas (UNAN), Universitas Diponegoro (UNDIP), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Bina Nusantara (BINUS), dan Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNTAN, Dr. M. Irfani Hendri, S.E. M.Si, mengatakan kerja sama dengan BTN akan membantu upaya UNTAN untuk mengembangkan ekosistem kampus yang akan berbasis teknologi digital dan ekonomi hijau (ecogreen campus) melalui penataan aset-aset kampus. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing kampus dan kualitas pembelajaran di era revolusi digital.
UNTAN memiliki delapan kawasan komprehensif yang tengah dikembangkan dalam rangka menjadi kampus digital dan ecogreen. Kedelapan kawasan tersebut mencakup aspek-aspek yang memenuhi berbagai kebutuhan kampus, yakni terkait pendidikan, kesehatan, pemukiman, olahraga, teknologi digital dan ekonomi kreatif, kuliner, serta eduwisata.
Sebagai contoh, optimalisasi gedung perpustakaan sebagai pusat ekonomi kreatif dan literasi digital, serta pengembangan layanan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa sebagai pusat eduwisata internasional.
Hingga kini, UNTAN memiliki 4.000 mahasiswa, 150 ribu alumni, serta 2.000 lebih dosen dan pegawai. Irfani mengatakan, melalui ekosistemnya yang besar, UNTAN berkomitmen untuk berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung revitalisasi industri nasional, baik komunitas maupun dunia usaha.
Discussion about this post