Binguo EV adalah mobil hatchback yang memiliki panjang nyaris 4 meter dengan lebar sekira 1,7 meter. Meski desainnya hatchback lima penumpang, namun kabinnya cukup luas untuk menopang kenyamanan. Kapasitas baterai dan jarak tempuh juga tersedia dua pilihan, yakni 31,9 kWh atau sekira 333 kilometer dan 37,9 kWh atau 410 kilometer.
“Soal harga, mobil listrik kita termasuk murah. Yang tipe EV itu hanya Rp 190 jutaan, sementara yang tipe Binguo hanya Rp 300 jutaan. Murah, karena  diproduksi lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen. Kita telah memiliki pabrik sendiri di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat,” jelas Marsella.
Dia mengungkapkan, bahwa sejak memutuskan masuk Indonesia di tahun 2017, Wuling memang sudah serius untuk fight di industri otomotif Tanah Air dengan persaingan yang ketat. Karenanya Wuling mempersiapkan diri secara matang, dengan terlebih dahulu membangun pabrik di Cikarang, Jawa Barat pada 2015, sebelum memulai produksi dua tahun berikutnya.
Wuling sendiri tergabung dalam Arista Grup, perusahaan otomotif pemegang merek-merek terkemuka, di antaranya Honda, Suzuki, Mitsubishi, Hino, Mercedes Benz, Hyundai, Neta dan Wuling.
Saat ini Wuling telah meraih sejumlah pencapaian, mulai dari EV Brand nomor satu di Indonesia, Top Brand Otomotif hingga EV Exporter seiring tujuh tahun keberadaannya di Indonesia. Produksinya saat ini lebih dari 146 ribu unit kendaraan yang memenuhi kebutuhan mobilitas, baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Ke depannya, Wuling akan terus memperkuat EV beserta pendukungnya, baik melalui produk, layanan hingga charging ecosystem,” ujar Marsella.
Khusus di Kalimantan Barat, Wuling akan memiliki gedung baru, yang saat ini tengah dalam proses pengerjaan di area Kubu Raya, Kalimantan Barat.
“Planningnya sih tahun ini, tapi kemungkinan paling lama di awal tahun depan kita sudah memiliki gedung sendiri yang semakin lengkap,” kata Marsella. **
Discussion about this post