Menurut Jokowi, jika situasi ini dibiarkan, merujuk FAO (Food and Agriculture Organization) pada tahun 2050, dunia akan mengalami kekeringan yang berdampak pada kekurangan pangan. Karenanya, Presiden menekankan pentingnya mengantisipasi kekeringan dan gelombang panas yang dapat berimbas pada produksi pangan dan inflasi.
“Artinya apa? Jangan main-main urusan kekeringan. Jangan main-main urusan gelombang panas. Larinya nanti bisa ke inflasi. Begitu stok tidak ada, produksi berkurang, stok tidak ada. Artinya, harga pasti akan naik. Otomatis itu. Hukum pasar memang seperti itu,” kata Jokowi.
Untuk mengantisipasi rentetan masalah tersebut, Presiden telah menginstruksikan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerjasama dengan TNI guna memasang pompa-pompa air. Setidaknya, sekitar 20 ribu pompa dipasang di daerah-daerah produksi pangan, utamanya daerah penghasil beras.
Selain pemasangan pompa, pemerintah dalam 10 tahun memiliki target membangun 61 waduk dan bendungan. Hingga saat ini, sudah ada 43 waduk dan bendungan yang diresmikan. Namun, pembangunan waduk dan bendungan diperlukan sistem irigasi yang baik, termasuk saluran primer, sekunder dan tersier agar air sampai ke sawah, sehingga meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan. Presiden juga menekankan, pentingnya penerapan teknologi untuk meningkatkan produksi pada sektor pertanian dan perkebunan.
“Sekarang adalah eranya teknologi, eranya smart system. Utamanya yang di kabupaten, kita harus bisa mengupgrade sistem perekonomian kita menjadi smart agriculture, terutama untuk unggulan-unggulan yang ada di daerah masing-masing,” imbuh Jokowi.
Presiden mengajak agar mengundang investasi dalam membangun industri pengolahan, supaya nilai tambah dari setiap produksi pertanian dan perkebunan meningkat. “Bangun juga sistem distribusi yang terintegrasi. Ini sudah dilakukan sekarang oleh RRT, sehingga betul-betul sistem distribusinya terintegrasi. Saya kira, kalau koordinasi pusat dan daerah bisa berjalan, semua akan bisa kita lakukan,” pesan Jokowi.
Menanggapi pesan-pesan Presiden, Kepala Perwakilan BI Kalbar, Anggini Sari menyatakan siap mengimplementasikannya, terutama dalam upaya mengalirkan pompa-pompa air ke wilayah persawahan, khususnya untuk tanaman padi atau penghasil beras. **
Discussion about this post