Jumlah kredit/pembiayaan naik 6,0 persen (yoy) menjadi Rp 211,6 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,4 persen (yoy) dan Perbankan Konsumer yang tumbuh 6,9 persen (yoy). Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail, terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 15,8 persen (yoy).
Sementara di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp 56,2 triliun (+15,4 persen /yoy) dan DPK sebesar Rp 50,6 triliun (+2,6 persen/yoy) per 31 Maret 2024.
“Adapun pertumbuhan pembiayaan signifikan tersebut, sebagian besar dikontribusi oleh segmen ritel. CIMB Niaga Syariah tetap fokus pada peningkatan komposisi pendanaan, khususnya pendanaan murah dengan terus mengembangkan jaringan komunitas,” jelas Evita
Selain itu, hampir 26 persen dari total pembiayaan bank (atau setara dengan Rp 54,8 triliun) mendukung transisi yang berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon, Perjanjian Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).
Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya CIMB Niaga sebagai salah satu dari tujuh bank yang mewakili komitmen industri perbankan nasional dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) Indonesia, yang ditargetkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
CIMB Niaga juga meraih penghargaan sebagai The Best Sustainability-Linked Loan for Manufacturing dan The Best Green Loan for Utility di The Assets Triple A Awards. **
Discussion about this post