Di samping membantu pengembangan komoditas padi di daerah ini, BI juga membantu kandang komunal untuk hewan sapi peliharaan petani di sini.
Pj Gubernur Kalbar, Harisson mengungkapkan, bahwa selama ini Pemprov Kalbar dan Bank Indonesia telah bersama berkolaborasi membantu petani. Mulai dari pembibitan, penanaman, panen, pasca panen serta pengemasan padi. Dan kini memasuki dunia online. “Dengan digitalisasi farming ini, pemasaran langsung secara digital dibantu oleh Topindoku, sehingga petani mendapatkan harga yang bagus di pasar,” kata Harisson.
Dalam upaya mengantisipasi krisis pangan, Pemprov Kalbar menyatakan akan terus meningkatkan produksi pangan pada sektor hulu, sesuai arahan Presiden Melalui Menteri Dalam Negeri. Salah satunya adalah dengan optimasi lahan rawa menjadi lahan persawahan seluas 61 ribu hektar yang tersebar di Kalimantan Barat.
Lahan terluas yang akan dioptimasi ini di antaranya di Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Ketapang. Peningkatan produksi tanaman padi juga melibatkan TNI/Polri serta pemerintah daerah.
Kepala Perwakilan BI Kalbar, Anggini menyatakan selalu komitmen dalam tim pengendalian inflasi daerah bersama 14 kab/kota, juga dalam kerangka gerakan nasional pengendalian pangan, baik dari sisi hulu sampai ke hilir.
“Untuk keterjangkauan harga, BI selalu siap dengan program GPM (Gerakan Pangan Murah). Seperti yang akan dilakukan nanti, saat menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha,” ucap Anggini. **
Discussion about this post