Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat bersinergi dengan Pemprov Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan pengembangan klaster pangan guna mengendalian inflasi, sekaligus mengantisipasi terjadinya krisis pangan dengan meningkatkan produksi pangan di sektor hulu.
Program tersebut diwujudkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Implementasi Digital Farming dari Gapoktan Nekat Maju Desa Peniraman, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat bersama startup Topindoku Solusi Komunika.

Penandatanganan kerjasama Gapoktan Nekat Maju dan perusahaan startup Topindoku dilakukan oleh Yadi Ismandar, Dirut Topindoku dan Bukhari, Ketua Gapoktan Nekat Maju, disaksikan Pj Gubernur Kalbar, Harisson dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Nur Asyura Anggini Sari langsung dari area persawahan Gapoktan Nekat Maju, Selasa 30 April 2024.
Sebelumnya, BI bersama Pemprov Kalbar melakukan panen padi di lahan seluas 250 hektar milik Gapoktan Nekat Maju, serta menyaksikan proses penggilingan gabah menjadi padi.
Gapoktan Nekat Maju merupakan binaan Bank Indonesia Provinsi Kalbar sejak tahun 2014. Pendampingan terus dilakukan, dari pembibitan, penanaman, penjemuran hingga panen. Yang terbaru sekarang adalah, memasuki dunia digital dalam platform Topindoku.
Discussion about this post