“Ke depan diversifikasi strategi pertumbuhan ekonomi perlu menjadi perhatian utama kita, dengan UMKM sebagai sumber akselerasi pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Anggini.
Di Kalbar saat ini tercatat ada sebanyak 250 ribu UMKM dan telah menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi yang besar. Kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam program pengembangan UMKM meliputi 5 aspek, yakni kualitas, kuantitas, konsistensi, kontinuitas, kemasan dan komitmen, sertifikasi serta standarisasi.
“Dengan model bisnis 5 tahapan pengembangan UMKM, mulai dari kelompok UMKM subsisten, UMKM potensial, Â UMKMsukses, UMKM digital dan UMKM ekspor yang dilakukan sebagai sisi hulu maupun hilir. Ini perlu diperkuat dan didorong agar UMKM bisa menjadi sektor pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Barat,” kata Anggini.
Pengukuhan FKPU ini menurut Anggini, merupakan inovasi untuk mewujudkan sinergisitas kebijakan implementasi program pengembangan UMKM Kalbar. Terdiri dari unsur pemerintah provinsi, instansi vertikal, akademisi, lembaga keuangan serta lembaga-lembaga bidang hukum dan keagamaan, yang akan bekerja berlandaskan semangat menjadi UMKM mandiri dan berfokus pada UMKM unggulan serta berpotensi ekspor.
“Dari hulu, kami bisa memberikan sharing melalui program pengembangan klaster pangan. Salah satu binaan klaster pangan BI adalah Gapoktan Nekat Maju yang beranggotakan 275 petani dengan luas lahan 250 hektar,” jelas Anggini.
Implementasi program pengembangan klaster pangan BI di Gapoktan Nekat Maju dimulai dari fasilitasi, budidaya, panen, pengolahan dan pemilihan gabah serta penjualan, pemasaran. Bentuk fasilitas yang diberikan, di antaranya berupa pelatihan budidaya menggunakan kualitas unggul, metode penanaman padi menuju organik, sarana dan prasarana produksi, lantai jemur, kandang komunal.
Sementara melaui digital farming, dilakukan penjualan di sisi hilir, dengan pengembangan UMKM digital dan mendorong UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran serta transaksi pembayaran.
Pembukaan Inkubator Bisnis di semester pertama 2024 ini diikui 42 peserta UMKM, terdiri dari sektor usaha makanan dan minuman, fesyen serta kerajinan tangan.**
Discussion about this post