Anggini menilai, sebagai salah satu wadah pertukaran informasi, BMPD Kalimantan Barat turut membantu, baik Bank Indonesia maupun OJK Kalimantan Barat dalam mendengar aspirasi, guna memformulasikan regulasi terkait industri keuangan. BMPD Kalimantan Barat merupakan sarana untuk media komunikasi bauran kebijakan otoritas keuangan, baik Bank Indonesia dan OJK di Kalimantan Barat. Seperti kebijakan likuiditas makroprudensial bagi perbankan yang memberikan kredit kepada sektor UMKM, sektor hilir dan sektor hijau.
Selain mendukung perekonomian Provinsi Kalimantan Barat melalui sektor keuangan, BMPD Kalimantan Barat juga turut bergerak pada kegiatan sosial, di antaranya saat Hari Raya Natal 2023 dengan memberikan bantuan kepada Panti Asuhan dan Panti Werda di Pontianak dan Kubu Raya, baik berupa kebutuhan pokok maupun kebutuhan peralatan/perlengkapan lainnya. Kegiatan sosial lainnya adalah, melakukan donor darah pada Desenver 2023 lalu dengan menghasilkan 220 kantong darah untuk diberikan kepada receiver yang membutuhkan.
Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson pada kesempatan itu menyampaikan pesan kepada industri perbankan atau BMPD untuk ikut membantu pemerintah dalam menangani masalah stunting.
“Stunting adalah masalah gangguan pertumbuhan pada anak, yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak, terutama nutrisi yang terdapat pada hewani,” kata Harisson.
Dia mengajak perbankan untuk turut membantu mengurangi masalah stunting, dengan memberikan bantuan makanan bernutrisi kepada anak-anak. “Masih banyak ibu-ibu yang belum memahami pentingnya nutrisi hewani bagi pertumbuhan anak-anaknya. Untuk itu saya minta perbankan bisa membantu, minimal memberikan telur serta makanan bernutrisi lainnya dalam beberapa periode tertentu, agar anak-anak kita bisa terbebas dari masalah gangguan pertumbuhan,” imbuh Harisson.**
Discussion about this post