Layanan penukaran uang terpadu yang dilakukan oleh KPwBI (Kantor Perwakilan Bank Indonesia) Kalimantan Barat (Kalbar) bersama enam bank (BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, Bank Kalbar dan Bank Mandiri Taspen) saat menjelang Lebaran 1445 H naik sebesar 42 persen, sementara jumlah penukar naik 20,6 persen dengan realisasi sebesar Rp 27,2 miliar.
“Inovasi layanan kas keliling terpadu, kami lakukan dengan mengatur prosedur antrian dan tata letak, menyediakan fasilitas mengantri yang memadai serta menyiapkan personil pejuang Rupiah dan pengamanan dengan panduan service excellent,” kata Nur Asyura Anggini Sari, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat saat Halal Bihalal BMPD – FKIJK Kalimantan Barat, di Pontianak, Jumat, 26 April 2024.
Anggini menyampaikan, inovasi layanan kas keliling terpadu dilakukan dengan mengatur prosedur antrian dan tata letak, menyediakan fasilitas mengantri yang memadai sekaligus melakukan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada masyarakat yang melakukan penukaran di seluruh jaringan kantor bank dan titik layanan kas keliling terpadu, dengan penekanan pada pesan bijak berbelanja. Selain itu edukasi CBP Rupiah juga dilakukan kepada para santri di tiga pondok pesantren.
“Pada momen Serambi (Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri) 2024 BI juga mensinergikan edukasi QRIS dan progam GPM (Gerakan Pangan Murah) sebanyak lima kali, diikuti setidaknya sepuluh mitra pangan murah dan kelompok tani binaan KPwBI Kalbar, pemberian bantuan subsidi ongkos angkut dengan jumlah 2.500 paket bahan bantuan,” tuturnya.
Kegiatan Serambi dilakukan melalui tiga pilar. Yakni, ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan uang kartal, layanan kas dan edukasi Rupiah. Sinergi penukaran uang di 125 kantor bank umum dan kas keliling terpadu yang digelar di halaman Masjid Mujahiddin Pontianak.
Pada kesempatan itu Anggini mengungkapkan peran BMPD (Badan Musyawarah Perbankan Daerah) sebagai wadah industri jasa keuangan, khususnya perbankan Kalbar untuk saling bertukar informasi dan silaturahmi dalam satu visi memajukan perekonomian daerah ini.
“Melalui BMPD Kalimantan Barat utamanya pada setiap pertemuan Rabu Ngopi, kami saling sharing mengenai tantangan dan potensi perbankan Kalimantan Barat. Seperti sektor UMKM, sektor hilir, dan sektor hijau yang sangat potensial untuk dikembangkan dan didukung oleh perbankan Kalimantan Barat,” ujarnya.
Discussion about this post