Pertumbuhan ekonomi terendah terjadi di Kalimantan Utara dengan angka 8,26 persen, dengan ADHB Rp 36.26 triliun dan ADHK RP 18,08 triliun. Sedangkan di Kalimantan Selatan, ekonominya bertumbuh di angka 15,68 persen, angka ADHB sebesar Rp 68,83 triliun dan ADHK Rp 38,49 triliun. Terakhir di Kalimantan di Kalimantan Tengah bertumbuh sebesar 12,59 persen dengan ADHB Rp 55,25 triliun dan ADHK Rp 30,44 triliun.
Secara nasional, pertumbuhan Indonesia sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar 5,05 persen dengan PDB Rp 20.892, 4 triliun dan PDB per kapira Rp 74,96 juta. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2023 sendiri secara tahunan tercatat sebesar 5,04 persen. Artinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 yang angkanya 5,05 persen lebih rendah dibanding capaian tahun 2022 yang bertumbuh sebesar 5,31 persen.
Menkeu Sri Mulyani dalam akun instagram resmi miliknya @smindrawati menyebut, bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi merata di seluruh wilayah Indonesia. Tertinggi terjadi di Pulau Maluku dan Papua dengan capaian 6,94 persen. Sementara di Pulau Jawa memberi kontribusi terbesar terhadap perekonomian, yaitu sebesar 57,05 persen.
Dari segi lapangan usaha, sektor transportasi dan pergudangan menjadi kontributor terbesar dari PDB tahun 2023, angkanya 13,96 persen, diikuti sektor pertambangan dan penggalian 6,12 persen.
Kata Sri Mulyani, ini merupakan cerita positif perekonomian Indonesia di tahun 2023, yang diprediksi oleh banyak lembaga internasional sebagai tahun penuh tantangan dan turbulensi.
“Meski perekonomian dunia mengalami perlambatan, Alhamdulillah perekonomian Indonesia masih tetap tumbuh positif,” ujar Menkeu.**
Pewarta/Editor : Yuli.S
Discussion about this post