Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Barat telah menyiapkan uang untuk kebutuhan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 di Kalbar sebanyak Rp 2,8 triliun. Sementara untuk menekan angka inflasi yang diperkirakan naik karena adanya perayaan Natal dan Tahun Baru, BI Kalbar sudah mengantisipasi dengan berbagai kegiatan, di antaranya adalah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Kita mengajak masyarakat selama merayakan Nataru untuk berbelanja bijak, sesuai kebutuhan,” imbuh Nur Asyura Anggini Sari, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, ketika menggelar aksi donor darah di kantornya, Jumat 22 Desember 2023.
Kegiatan donor darah yang digelar BI bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) ini, juga dalam rangka berpartisipasi membantu penyediaan darah saat Nataru, dengan target 300 kantong. “Jadi tidak hanya masalah harga dan inflasi, menurut PMI, darah juga mengalami peningkatan kebutuhan menjelang akhir tahun,” kata Anggini.
Seluruh karyawan perbankan di daerah ini ikut menjadi pendonor, selain juga terbuka untuk umum. Sebelumnya, BI Kalbar juga menggelar kegiatan yang sama bertepatan dengan peresmian gedung PMI Kalbar di Pontianak. Jumlah pendonornya mencapai 500 orang.
“Setiap tahun kita memang melakukan gerakan donor darah. Tahun ini sudah tiga kali kita adakan. Kegiatan ini, tentunya sangat bermanfaat bagi kemanusiaan,” ucap Anggini.
Sementara untuk Gerakan Pangan Murah (GPM), tahun ini BI sudah melaksanakan sebanyak 97 kali di berbagai lokasi. Terakhir kegiatan GPM, dilakukan di area halaman gedung BI di Pontianak.
Gerakan pangan murah memang terbukti efektif dalam  menekan pergerakan inflasi, terlebih menjelang perayaan hari besar keagamaan, yang otomatis membuat harga komoditas melonjak. Menurut Anggini, kenaikan harga barang, terlebih di saat-saat perayaan hari-hari besar keagamaan, selalu cenderung naik, karena konsumsi meningkat, dan angka inflasi juga turut meningkat.
“Kenaikan harga memang ada, tapi masih terkendali. Pergerakan inflasi kita, sesuai yang ditargetkan, yaitu 3 plus minus satu persen. Mudah-mudahan tahun depan kita juga bisa mencapai target sebesar 2,5 plus minus satu persen,” tutur Anggini.
Setelah Nataru, ke depan masih ada lagi perayaan hari besar keagamaan, yaitu perayaan Imlek, Capgomeh, Ramadhan dan Idul Fitri. “Ini yang harus diwaspadai. Untuk itu BI bersama pemerintah provinsi serta kabupaten kota akan terus bersinergi memantau pergerakan inflasi,” kata Anggini.
BI sendiri akan tetap menggelar GPM. Tahun 2024 dimulai pada minggu ke dua Januari dan beberapa lagi hingga menyambut Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Gerakan pangan murah ini digelar BI dari sisi hilir, sementara di sisi hulu, BI juga ikut memantau dan membantu ketersediaan pasokan komoditas, di antaranya adalah dengan menyalurkan bantuan kepada Gapoktan-gapoktan, seperti beras, cabai serta tanaman hortikultura yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Bulog Kalbar agar produksi tetap terjaga.
Discussion about this post