Akan tetapi Gen Z yang tidak memiliki literasi digital yang memadai, cenderung lebih rentan menjadi korban kejahatan siber, seperti penipuan online, pencurian identitas, atau pembajakan data pribadi. Mereka pun bisa sangat mungkin menjadi pelaku dari cyber bullying.
“Oleh karena itu, budaya literasi digital Gen Z perlu terus didukung. Literasi memiliki peran penting, karena dapat membekali diri mereka dengan skill, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Tapi juga aman dalam penggunaannya. Makanya Fojekha merasa perlu andil dalam menghadirkan kegiatan literasi untuk para Gen Z ini,” ujarnya.
Nantinya, peserta juga ditantang untuk membuat konten video dan foto beserta caption yang menarik. Untuk hasil karya terbaik disediakan hadiah menarik.
Dedi turut menyampaikan ungkapan terima kasih, karena kegiatan ini didukung penuh oleh TRI. Dengan kesamaan visi untuk terus mengampanyekan keamanan digital bagi para anak muda khususnya Gen-Z, yang merupakan market terbesar TRI di Kalimantan Barat.
District Operation Head Kalimantan Sulawesi, Rusdi Mardan turut mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kami sangat senang dapat berkolaborasi bersama Fojekha dan membuat kegiatan yang bermanfaat untuk Gen-Z. Tidak hanya mendorong kreatifitas Gen-Z memanfaatkan sosial media, tetapi juga mengajak Gen-Z agar berhati-hati dan sadar akan keamanan teknologi digital,” ujarnya. **
Discussion about this post