Sedangkan pada tahun 2023, KPwBI Kalbar mendukung Gapoktan Binaan bekerjasama dengan salah satu platform digital guna menerapkan digital farming sisi hilir, yakni memasarkan dan menjual produk komoditas beras melalui aplikasi digital.
Ditambah melalui sosialisasi dan pendampingan pemanfaatan QRIS bagi pelaku usaha, atau merchants dan pendampingan penggunaan aplikasi SIAPIK untuk mempermudah UMKM dalam membuat laporan keuangan guna meningkatkan credit profile UMKM.
“Bank Indonesia juga memfasilitasi business matching bersama perbankan untuk memberikan dukungan pembiayaan kepada UMKM dan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), memberikan bantuan berbagai sarana serta alat produksi maupun pelatihan teknis, diperuntukan kepada UMKM atau kelompok hulu UMKM, sebagai dukungan peningkatan kuantitas dan kualitas,” kata Anggini.
Sementara dalam program pengembangan UMKM, KPwBI memiliki flagship event, meliputi Saprahan Khatulistiwa, Gebyar Kalbar, dan INKUBBI. Program INKUBBI merupakan flagship event Bank Indonesia Kalimantan Barat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah melalui dinas terkait maupun instansi vertikal lainnya, untuk mengembangkan skills UMKM melalui thematic knowledge.
Program Inkubator Bisnis Bank Indonesia (INKUBBI) sendiri, telah dimulai sejak tahun 2012 dengan peserta lebih dari 300 UMKM, dan pada penyelenggaraan program angkatan tahun 2023 ini, mengusung tema Strategi Membangun Brand untuk UMKM Kalimantan Barat dengan kurikulum program yang dilaksanakan secara end-to-end meliputi berbagai aspek pendukung kemampuan pelaku UMKM dalam memperkuat branding Âdan ekonomi digital.
Menurut Anggini, UMKM memerlukan brand building yang tepat untuk mencapai target pasar yang dituju. Didukung dengan pemanfaatan laporan keuangan dan optimalisasi digital payment (salah satunya QRIS) akan memperluas akses pembiayaan dan omset pendapatan UMKM.
Pemanfaatan digital payment QRIS oleh UMKM Kalimantan Barat hingga Bulan Oktober 2023 sebanyak 253.353 merchants. Sementara volume transaksi UMKM Kalbar hingga September 2023 sebanyak 5.508.353 dan nominal transaksi melalui QRIS mencapai Rp 724,74 miliar.
Berdasarkan data di Dinas Koperasi dan UMKM Kalbar, hingga Oktober 2023 tercatat sebanyak 225,713 UMKM, sejumlah 63,7 persen bergerak di bidang kuliner. **
Discussion about this post