Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, N.A. Anggini Sari mengajak masyarakat untuk bangga dan membeli produk lokal UMKM. “Produk UMKM Kalimantan Barat (Kalbar) sudah terbukti hebat, dan dapat merambah pasar internasional,”ucapnya pada pembukaan Inkubator Bisnis Bank Indonesia (INKUBBI) di Pontianak, Senin 20 November 2023.
Anggini menegaskan, bahwa UMKM menjadi salah satu penunjang pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat. Dia mengungkapkan, kondisi inflasi Indonesia selama lima bulan terakhir berada pada posisi target, yaitu 3 plus minus 1 persen dan terkendali. Posisi inflasi Indonesia hingga Oktober 2023 berada di angka 1,80 persen year to date (ytd) atau 0,17 persen (mtm), lebih rendah dibanding bulan September, yakni sebesar 0,19 persen (mtm).
Sementara inflasi di Kalimantan Barat berada di bawah tingkat nasional, sebesar 1,41 persen (ytd) dan 0,11 persen (mtm) pada Oktober 2023. Kondisi pengendalian inflasi hingga kuartal III 2023, salah satunya didukung oleh peningkatan laju pertumbuhan PDRB lapangan usaha penyedia akomodasi dan makan minum, yang tumbuh sebesar 8,58 persen (ctc) meningkat dibanding kuartal II 2023 sebesar 7,67 persen (ctc).
“Pangsa pembiayaan UMKM di kuartal II 2023 naik menjadi 31,36 persen dari total kredit Kalimantan Barat, di mana pembiayaan sektor UMKM bertumbuh sebesar 10,62 persen (yoy) atau 3,06 persen (qtq) menjadi sebesar Rp 27.95 triliun. Mayoritas pangsa UMKM disalurkan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) sebesar 40,14 persen,” jelas Anggini.
Mendukung pelaksanaan tugas utama Bank Indonesia dalam upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama di sektor riil, khususnya UMKM sebagai pendorong perekonomian Indonesia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalbar melakukan lima tahapan pengembangan UMKM, mulai dari Kelompok Subsisten, UMKM Potensial, UMKM Sukses, UMKM Digital dan UMKM Ekspor.
“Salah satu pengembangan UMKM ke arah digital, di mana BI mendorong UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital, pemasaran secara online, dan transaksi pembayaran digital (salah satunya menggunakan QRIS),” tutur Anggini.
Melalui pelatihan onboarding yang diadakan tahunan, Bank Indonesia membagi UMKM ke dalam dua kelas pelatihan, meliputi UMKM Potensial dan UMKM Unggulan, berdasarkan pemanfaatan pemasaran online yang telah dilakukan untuk optimalisasi kinerja pemanfaatan marketplace.
Selain itu, Bank Indonesia juga mendukung pemanfaatan teknologi digital, terutama kepada UMKM untuk pengendalian inflasi pangan, melalui program digital farming.
KPwBI Kalbar pada tahun 2020 memfasilitasi Gapoktan Binaan untuk mengimplementasikan digital farming sisi hulu, dengan pemanfaatan sensor tani dalam memberikan rekomendasi yang optimal.
Discussion about this post