“Transisi energi ini sangat penting bagi Indonesia untuk menjaga momentum pembangunan ekonomi yang pesat, mempercepat pertumbuhan, membangun kapasitas nasional, menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan pada saat yang sama, menjaga lingkungan,” lanjut Darmawan.
Direktur Utama PLN Nusantara Power (NP), Rully Firmansyah merinci PLTS Terapung Cirata 193 MWp ini dapat untuk melistriki sebanyak 50 ribu rumah dengan asumsi perumah 15 kwh per hari. Selain itu, akan berkontribusi mengurangi emisi karbon sebesar 586,3 ton per hari.
“Jadi dalam setahun akan mengurangi emisi karbon sebesar 214 ribu ton pertahun. Ini merupakan komitmen kami untuk menyalurkan listrik yang hijau kepada masyarakat secara berkelanjutan,” ucap Rully.
Ketua Komisi VII Dewan Pewakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Sugeng Suparwoto mengapresiasi PLTS Terapung Cirata yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo. Dia juga mengucapkan selamat kepada PLN dan juga Masdar yang telah berhasil membangun PLTS terbesar di Asia Tenggara itu.
”Selamat bagi PLN dan juga hari ini kerja sama dengan Masdar. Dengan komposisi kepemilikan 51 persen adalah PLN, 49 persen adalah Masdar, ini sekaligus untuk menjadi semacam best practice bagaimana pengelolaan PLTS dalam skala cukup besar,” kata Sugeng.
Peresmian ini kata Sugeng, merupakan tanda keseriusan negara dalam mengakselerasi renewable energy di Tanah Air.
”Ini menandai bahwa memang kita semuanya komitmen serius betul untuk mengembangkan green renewable energy,” tutup Sugeng. **
Discussion about this post