Perekonomian Regional Kalimantan tercatat tumbuh positif pada kuartal I tahun 2023, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Regional Kalimantan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasional mencapai 9 persen.
PDB nasional tercatat sebesar Rp 1.961,20 triliun, sementara Kalimantan sebesar Rp 34,73 miliar. Kontribusi ini menempati posisi ke tiga setelah Sumatera sebesar 21,82 persen dan Jawa yang mencapai 57,17 persen.
“Perekonomian di Regional Kalimantan terus mengalami perbaikan, dengan pertumbuhan positif di kuartal I- 2023 sebesar 5,79 persen, terkontraksi bila dibandingkan dengan kuartal 4- 2022 yang tumbuh sebesar 5,97 persen,” kata Darmansyah, Kepala OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Regional 9 Kalimantan ketika menggelar Media Gathering se Kalimantan di Surabaya 6 – Juli 2023.
Dia mengungkapkan, di Kalimantan Selatan, pertumbuhan ekonomi bergerak di angka 5,12 persen, menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,32 persen.
Untuk PDRB menurut harga konstan se Kalimantan, Kaltim berada di posisi tertinggi, yakni Rp 129,56 miliar (52,65 persen), disusul posisi ke dua adalah Kalbar sebesar Rp 37,78 miliar (15,36 persen), kemudian Kalsel Rp 34,73 miliar (14,12 persen), Kalteng Rp 27,18 miliar (3,22 persen) dan Kaltara Rp 16,81 miliar (6,83 persen).
“PDRB Kalimantan didominasi oleh Provinsi Kaltim sebesar 52,65 persen, yang utamanya ditopang oleh sektor primer (pertambangan). Dengan tingginya dominasi sektor pertambangan tersebut, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan, utamanya Kalimantan Timur, terekspose dengan volatilitas harga batu bara,” ucap Darmansyah.
Khusus kinerja perbankan syariah di Kalimantan, juga menunjukkan angka pertumbuhan positif. Ini terlihat dari peningkatan aset, DPK dan kredit, masing-masing sebesar 12,10 peresn, 13,79 persen dan 11,15 persen secara tahunan (yoy).
“Intermediasi perbankan cukup baik, dengan LDR 96,49 persen serta profil risiko perbankan yang relatif masih terjaga, dengan rasio NPL nett 0,63 persen dan NPL gross 1,77 persen,” kata Darmansyah.
Menurutnya, sektor Pertanian, terutama kelapa sawit merupakan sektor usaha yang memiliki kontribusi terbesar pada Mei 2023 di Kalimantan, berdasarkan lokasi proyek. Sedangkan komoditas unggulan sekaligus penopang ekonomi Kalimantan, adalah pertambangan dan penggalian masuk dalam 6 sektor terbesar penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek, yang disalurkan melalui perbankan yang berkantor pusat di wilayah selain Kalimantan (kredit korporasi).
Discussion about this post