Penyaluran kredit mencapai Rp 68 triliun atau tumbuh 12,42 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya, yang berada di angka Rp 61 triliun.
Pertumbuhan kredit Mei 2023 juga lebih tinggi dibandingkan posisi April 2023, tumbuh sebesar 1,16 persen. Pertumbuhan kredit Bank Umum di Kalimantan Barat mencapai 12,36 persen (yoy), sedangkan BPR mencapai 16,26 persen.
Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit investasi dan konsumsi. Berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh sektor pertanian, perburuhan, dan kehutanan dan untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya (termasuk pinjaman multiguna).
Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada posisi Mei 2023 mencapai Rp 74 triliun, tumbuh sebesar 0,61 persen (yoy). Pertumbuhan DPK sedikit menurun dibandingkan posisi April 2023, yakni sebesar 0,5 persen.
Berdasarkan Kelompok Bank Modal Inti (KBMI), peningkatan DPK didorong oleh kelompok bank pada KBMI 4. Di samping itu, berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK ditopang oleh kenaikan deposito. Penghimpunan tabungan dan giro mengalami penurunan. Kondisi tersebut mencerminkan perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat sudah mulai menggeliat.
“Fungsi intermediasi posisi Mei 2023 meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) naik dari 90,37 persen menjadi 91,88 persen,”tutur Maulana.
Sementara di sektor IKNB (Industri Keuangan Non-Bank), kata Maulana, kinerja IKNB wilayah Kalimantan Barat, sebagian besar menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi. Dari sisi perasuransian untuk posisi Maret 2023, juga terlihat terjadi peningkatan pada jumlah nominal klaim, sebesar Rp 0,49 triliun (45,02 persen). Namun, jumlah premi perasuransian melandai sebesar Rp 0,08 triliun (-5,62 persen).
Pada posisi April 2023, penyaluran pembiayaan perusahaan pembiayaan meninggi sebesar 24,43 persen (yoy) menjadi Rp 1,43 triliun lebih tinggi dibandingkan posisi April 2022 yang sebesar Rp 5,87 triliun. Meningkatnya kebutuhan akan transportasi pribadi di wilayah Kalimantan Barat, mendorong peningkatan penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor, yang mencapai 13,04 persen untuk motor dan 31,13 persen untuk mobil.
Sedangkan, penyaluran pembiayaan melalui fintech lending juga meningkat, tercermin dari akumulasi penyaluran pinjaman kepada penerima pinjaman berdasarkan lokasi, meningkat sebesar Rp3,3 miliar (yoy) sejak April 2022 hingga April 2023, yaitu dari sebesar Rp 0,12 triliun menjadi Rp 0,13 triliun.
“Ini sejalan dengan akumulasi jumlah transaksi penerima pinjaman, yang meningkat sebanyak 1.346.048 akun (35,53 persen) dari sejumlah 3.788.310 akun menjadi 5.134.358 akun,” jelas Maulana. **
Discussion about this post