Pertumbuhan kinerja perbankan Kalimantan Barat masih tetap kinclong. Ini terlihat dari data yang dipaparkan Otoritas Jasa Keuangan Kalbar, pada Media Update bertajuk Perkembangan Industri Jasa Keuangan dan Edukasi Perlindungan Konsumen Provinsi Kalimantan Barat, Jumat 23 Juni 2023 di Pontianak.
Maulana Yasin, Kepala OJK Kalbar mengungkapkan aset perbankan daerah ini pada kuartal 1-2023 bertumbuh 10,89 persen dari sebesar Rp 100,68 triliun menjadi sebesar Rp 111,54 triliun. Secara tahunan jumlah aset perbankan terkerek sebesar Rp 10,959.61 triliun.
Begitu pula secara nasional, aset perbankan pada kuartal pertama tahun ini juga terlihat bertumbuh ciamik, yakni sebesar 8,36 persen. Angkanya per Maret 2023 sebesar 11,166,41 triliun, periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,305,243 triliun. Secara tahunan (yoy) meningkat sebesar Rp 861,163.00 triliun
Sementara penyaluran kredit juga bertumbuh signifikan, yakni sebesar 13,32 persen, naik sebesar Rp 7,953.50 miliar. Angkanya per Maret 2023 sebesar Rp 67,660,39 miliar, tahun lalu di periode yang sama angkanya Rp 59,706.90 miliar.
Sedangkan nasional pertumbuhannya di bawah Kalbar, yakni sebesar 10,17 persen, namun angkanya lebih besar, yakni Rp 6,664,488.14 triliun, di tahun lalu jumlah penyaluran kredit perbankan secara nasional tercatat Rp 6,049,230.26 triliun.
“Penyaluran kredit perbankan di Kalbar terbesar ada di sektor Bukan Lapangan Usaha (BLU) sebesar 42,40 persen, sedangkan nasional hanya 27,94 persen,” jelas Maulana.
Sektor lain yang menerima penyaluran kredit perbankan adalah pertanian, perburuan dan kehutanan 24,64 persen, sedangkan nasional hanya 7,08 persen. Selanjutnya kredit sektor industri pengolahan di Kalbar terbilang kecil, hanya 2,48 persen, nasional 15,58 persen.
Sektor lainnya adalah perdagangan besar dan eceran 19,24 persen untuk Kalbar dan nasional 16,24 persen. Ada lagi sektor perantara keuangan, kredit yang disalurkan di Kalbar sebesar 0,85 persen sedangkan nasional 5,86 persen.
Discussion about this post