Kukuh menyampaikan, Pendapatan Negara dalam APBN Kalbar melanjutkan kinerja baik. Hingga akhir April 2023, pendapatan negara dalam APBN Kalbar tercapai sebesar Rp 3.922,90 miliar atau sebesar 32,47 persen dari target APBN Kalbar 2023.
Penerimaan ini masih didominasi oleh penerimaan perpajakan, yaitu dari PPN dan PPh masing-masing sebesar Rp1.532,93 miliar dan Rp 1.710,43 miliar.
Dari sisi bea dan cukai, hingga April 2023 bea masuk menunjukkan realisasi sebesar Rp 13,09 miliar, bea keluar sebesar Rp 202,72 miliar, dan cukai sebesar Rp 20,57 miliar.
“Komponen bea masuk komoditi impor di Wilayah Kalbar, didominasi oleh beras, gula, karet alam, dan kacang tanah. Sementara komoditi ekspor/bea keluar didominasi oleh bauksit, RBD Palm Oil, dan CPO,” ucap Kukuh.
Menurut Kukuh, dari sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Kalbar mengalami kenaikan yang cukup drastis, dibanding tahun sebelumnya. Didominasi oleh satker kepolisian dan imigrasi serta perpanjangan waktu pembayaran UKT.
“Capaian PNBP hingga akhir kuartal I, yaitu sebesar Rp 402,08 miliar atau 50,24 persen dari target yang ditetapkan,” katanya.
Dalam bincang santai bersama Fojekha, Kukuh Sumardono Basuki, berkata bahwa kolaborasi bersama media sangat diperlukan. Karena cakupan kerja DJPb (Direktorat Jenderal Perbendaharaan) yang sangat luas, sementara SDM yang dimiliki terbatas.
“Kami butuh media untuk menyampaikan ulasan-ulasan yang positif kepada masyarakat. Tapi bukan berarti kami menolak pemberitaan yang negatif. Kami juga perlu melihat berita negatif, namun berdasar, akurat dan valid sebagai penyeimbang serta koreksi kinerja untuk lebih baik lagi. Kami juga butuh kritikan-kritikan yang membangun,” ucap Kukuh.
Ketua Fojekha bersama anggotanya menyambut positif keterbukaan yang diberikan oleh DJPb Kalbar ini. Dedi menekankan, bahwa Fojekha hadir untuk ikut mendorong kemajuan negeri ini, utamanya dalam membangun daerah dan menggerakkan perekonomian.
“Kami siap berkolaborasi dengan semua pihak termasuk dengan DJPb Kalbar,” tegasnya. **
Pewarta/Editor: Yuli.S
Discussion about this post