Dengan perhitungan, tingkat hunian atau okupansi hotel yang masih memiliki ceruk di tengah menjamurnya bisnis perhotelan. Tingkat okupansi hotel masih di kisaran 80 persen. Inilah peluang yang ingin digarap.
Untuk pembangunan bisnis yang membutuhkan anggaran besar ini, Perusda Aneka Usaha membuka diri bagi investor yang berminat.
“Iya, kita membuka diri untuk investor masuk. Kita sedang mempersiapkan portofolio perusahaan kita,” tutur Syariful ramah.
Saat ini Perusda memang masih berbenah-benah, di samping mengelola usaha-usaha yang sudah ada. Seperti pengelolaan UKM di area kantornya. Ada sebanyak 44 kios yang didirikan di situ, dan disewakan kepada pelaku-pelaku usaha kecil sejak tahun 2017 lalu. Harga sewanya di kisaran Rp 1.750.000 hingga Rp 2.500.000 per kios per bulan.
Sejak Maret 2023 lalu, bertambah lagi omset Aneka Usaha dengan pembangunan gate parkir atau manless parking system. Sejak dioperasikan, parkir sistem ini sudah memberi pemasukan sekira Rp 2 – 3 juta per hari. Terbaru, parkir yang sama yang juga dikelola oleh Perusda, adalah kawasan olahraga Gelora Khatulistiwa Pontianak. Baru pekan lalu diresmikan langsung oleh Sekda Pemprov Kalbar.
“Ini selain menambah pelayanan bagi masyarakat, juga memberi pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tutur Syariful.

Usaha-usaha rutin yang dikelola Perusda Aneka Usaha, menggerakkan omset perusahaan dan bersentuhan langsung kepada masyarakat, adalah penyediaan sembako dengan menggelar operasi pasar bersama pemerintah.
Di tahun 2019 lalu, ketika komoditi cabe sedang melejit pedasnya, hingga harganya mencapai Rp 100 ribu per kilo, Perusda Aneka Usaha mendatangkan 10 kontainer cabe dari Jawa, dan dijual melalui operasi pasar hanya Rp 16.000 – Rp 18.000 per kilo. Impactnya, harga cabe di pasaran langsung tertekan, dan perlahan kembali normal.
Kegiatan operasi pasar sampai sekarang masih digulirkan Perusda Aneka Usaha, bekerjasama dengan pemerintah daerah dan Bank Indonesia. Ini untuk menjaga harga pangan di pasaran tetap stabil, dan menekan laju inflasi.
Pembenahan-pembenahan dan gebrakan Perusda Aneka Usaha Kalbar yang dilakukan Dirut Syariful Hamzah sejak ia dilantik pada 2019 lalu, telah nampak membuahkan hasil, bahkan sudah mampu menyumbang PAD. Tahun 2022, Perusda sudah menghasilkan laba Rp 210 juta per tahun dan menyumbang PAD Rp 100 juta. Tahun 2023 ini, targetnya akan bertambah hingga Rp 200 juta.
Artinya, Perusda Aneka Usaha yang semula dirundung tidak membuahkan profil dan dinilai hanya membebani pemerintah, bahkan diisukan hendak dibubarkan, kini telah berhasil membuktikan diri. Perusda bangkit tanpa penyertaan modal dari pemerintah.
Di tengah kabar-kabar tak sedap yang menimpa Perusda, Gubernur Kalbar meminta Perusda untuk memperbaiki diri dan menggali apa yang bisa dikembangkan, tanpa bantuan pemerintah. Nanti, ketika sudah sehat, baru akan ada penyertaan modal lagi dari Pemprov.
Syariful mengakui, sebelum dia terpilih menjadi Dirut Perusda, pengelolaan perusahaan ini disebut keluar jalur, bahkan ada pihak ke tiga yang menggunakan dana Perusda tapi tidak berjalan dengan baik. Tidak bisa balik modal, apakan lagi untung.
“Sebenarnya Perusda itu tidak ada utang, melainkan piutang. Ini yang diminta Gubernur untuk diselesaikan. Alhamdulillah, dari piutang sekira tujuh miliar lebih, sekarang sudah berkurang. Sudah berhasil dicairkan Rp 1,6 miliar,” jelas Syariful.
Meski tertatih dengan modal yang kecil, namun Perusda Aneka Usaha terus melangkah. Syariful mengibaratkan bayi yang baru lahir, dari mulai merangkak, kemudian melangkah, berjalan dan diharapkan kemudian berlari kencang.
Salah satu jurus yang dilakukannya, adalah melakukan efisiensi serta membidik celah usaha yang bisa diterobos. Dia ingin mengembalikan potensi yang ada di Perusda, menggali kekuatan dengan menambah lini bisnis baru.
Sejatinya, Perusda itu memiliki kekuatan di pemerintahan dan dekat dengan regulator. Potensi inilah yang harus digali dan dijalankan dengan profesional.
Selama empat tahun masa kepemimpinan Syariful Hamzah dan akan berakhir tahun depan, dia ingin melihat Perusda bertumbuh maju secara profesional. Meski waktunya singkat, namun Perusda Aneka Usaha sudah menggeliat, hanya menunggu sentuhan lebih kreatif lagi, akan menjadikan perusahaan daerah ini menggurita. **
Pewarta/Editor: Yuli.S
Discussion about this post