Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan melalui Program SfP-Indonesia, saat ini direncanakan pembentukan empat Komite Keterampilan Sektoral percontohan untuk sektor Pembuatan Kapal, Pelayaran, Pariwisata dan Logistik Internasional. Ini sekarang akan diimplementasikan di bawah strategi revitalisasi keterampilan nasional yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2023.
Firman Hidayat, Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Kemaritiman Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menyoroti Komite Keterampilan Sektoral percontohan sejalan dengan tujuh pilar Kebijakan Kelautan Indonesia dan pemetaan potensi sektor maritim Indonesia di bidang teknis dan pendidikan dan pelatihanvokasi serta dengan pengembangan industri maritim.
“Selain program SfP-Indonesia ILO, saya senang bahwa kami telah bekerja sama dengan berbagai kementerian terkait, asosiasi dan organisasi industri serta empat politeknik dan konfederasi serikat pekerja untuk meningkatkan program pendidikan dan pelatihan vokasi, mempromosikan kewirausahaan dan inovasi serta memperkuat sektor publik-swasta kemitraan,” katanya.
Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, menggaris bawahi pentingnya keterlibatan industri untuk mempersiapkan kaum muda Indonesia memasuki pasar tenaga kerja, mengatasi defisit keterampilandan memastikan bahwa lulusan dan pekerja memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.
“Pembentukan komite keterampilan sektoral di sektor maritim diperlukan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keterampilan khusus industri, tetapi juga untuk meningkatkan daya kerja tenaga kerja Indonesia di sektor maritim. ILO senang bahwa kami dapat menjadi bagian dari upaya nyata yang dilakukan Indonesia untuk meningkatkan keterlibatan sektor industri,” katanya.
Owen Jenkins, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, berkata dukungan yang diberikan oleh pemerintah Inggris untuk agenda penting ini menjadi bagian dari kemitraan panjang dengan Indonesia dalam pengembangan pendidikan dan keterampilan.
Memperkuat akses terhadap keterampilan dan pelatihan bagi kaum muda Indonesia, dan khususnya perempuan dan mereka yang berasal dari kelompok yang terpinggirkan, menjadi pusat dari agenda pembangunan Kantor Foreign & Commonwealth.
Karenanya, program SfP-Indonesia telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pelatihan dan keterampilan serta industri maritim, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Melalui program ini, pemerintah Inggris berhasil memperluas kesesuaian model antara pendidikan vokasi maritim dengan industri yang mendorong sektor ini menjadi semakin berdaya saing serta meningkatkan kerjasama antara kedua negara dalam membangun angkatan kerja maritim Indonesia yang lebih produktif, inklusif dan berkelanjutan.
“Saya sangat bangga, pemerintah Inggris dapat menjalin kerjasama erat dengan Indonesia sejak2020 ,untuk agenda keterampilan yang penting ini dan membangun pondasi bagi pekerjaan masa depan,” ucapnya.**
Discussion about this post