Diungkapkan, bahwa BEI saat ini memiliki 30 kantor perwakilan di seluruh Indonesia dengan 700 galeri investasi. Banyaknya galeri investasi ini, sebagaimana tujuan BEI untuk memberikan edukasi terhadap investasi, literasi masyarakat terhadap pasar modal semakin tinggi dan semakin meningkat.
“Paling tidak, nantinya akan sama dengan Indeks Literasi perbankan,” katanya.
Dengan demikian, nanti masyarakat Indonesia diharapkan memang benar-benar melek investasi dengan cara yang benar dan bijak, dan bukan nekad. Sunandar menjelaskan, nekad dalam pengertian, kalau indeks literasinya lebih rendah dari indeks inklusinya, menandakan banyak investor nekad.
“Karena mentang-mentang punya duit dan minat investasi tinggi, dia masuk tanpa dibekali knowledge dan skill yang cukup, sehingga bisa saja dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, salah satunya adalah investasi bodong.
Kepala BEI Kalbar, Taufan Febiola menyatakan, keberhasilan pertumbuhan investor di daerah ini, tak terlepas dari peran berbagai pihak, di antaranya adalah media. “Untuk itu kita berikan apresiasi yang tinggi bagi teman-teman media, yang sudah ikut mensuport melalui beragam pemberitaan positif pasar modal kita,” ucap Taufan.
Menurut dia, Kalimantan Barat merupakan daerah yang menjanjikan bagi perkembangan pasar modal Indonesia. Taufan optimis, investor pasar modal akan tetap tumbuh, seperti tahun-tahun sebelum masa pendemi.
“Kita tetap terus komitmen memberikan edukasi dan sosialisasi tentang bursa saham di daerah. Selain secara pasif, kita juga proaktif mendatangi perusahaan-perusahaan yang berpotensi, tidak hanya di Kota Pontianak, tapi juga yang ada di daerah kabupaten kota,” kata Taufan. **
Pewarta/Editor : Yuli.S
Discussion about this post