Jumlah perusahaan yang melantai di Bursa Saham Tanah Air terus bergerak naik. Hingga April 2023, BEI (Bursa Efek Indonesia) mencatat 858 saham dan 125 obligasi. Total kapitalisasi pasar sebesar Rp 9.790 triliun, dengan jumlah investor 10.835.170, bertumbuh lebih 5,08 persen (ytd).
“Rerata nilai transaksi harian saham sebesar Rp 10,3 triliun, dengan produk saham di antaranya adalah REITs, ETF,s dan LQ-45 Index futures. Sedangkan untuk produk obligasi terdiri dari Sukuk, SBN dan Efek Beragun Aset,” jelas Sunandar, Direktur BEI saat menggelar Workshop Wartawan Daerah (WWD) di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis, 11 Mei 2023.
WWD bertajuk Manfaat Go Public dan Obligasi Daerah ini, diikuti 25 pewarta dari berbagai media. Narasumber terdiri  Sunandar, Direktur BEI, Adi Pratomo Aryanto, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 BEI serta Latifah Hanum, Expert Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat Bursa Efek Indonesia.
Sunandar mengungkapkan, pertumbuhan pasar modal Tanah Air terus bergerak naik. Per April 2023 ini saja, BEI sudah mencatat 34 saham baru dengan total nilai IPO (Initial Public Offering) Rp 31,99 triliun. Sementara ada 48 perusahaan dalam pipeline (proses evaluasi).
Untuk produk utang, BEI mencatat sebanyak 31 emisi dari 27 penerbit, dana yang dihimpun sebesar Rp 34,48 triliun.” Sebanyak 33 emisi dari 28 calon penerbit, saat ini dalam pipeline,” tutur Sunandar.
Bandingkan dengan pertumbuhan BEI di tahun 2022, yang mencatat jumlah saham baru sebanyak 59 total nilai IPO Rp 33,1 triliun. Sementara produk utang terdiri dari 122 emisi dari 73 penerbit dengan total nilai IPO sebesar Rp 152 triliun.
Trend pencatatan saham di BEI terus meningkat dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan jumlah Perusahaan Tercatat tertinggi di Asean. “Tren positif pertumbuhan investor di Tanah Air, karena didominasi investor domestik yang lebih banyak menguasai porsi kepemilikan dan transaksi di pasar modal Indonesia,”kata Sunandar.
Sementara di Kalimantan Barat, Sunandar mengakui pertumbuhan investor di pulau Kalimantan tergolong tinggi, saat ini angkanya sudah mencapai 150 ribu investor baru. “Itu cukup besar. Karena di pusat saja pertambahannya sekira 500 ribu investor baru dari awal tahun hingga Mei 2023. Kalimantan sendiri 150 ribu, sisanya merupakan kontribusi dari berbagai daerah,” ucapnya.
Discussion about this post