“Kami akan memberikan mitra ISP & mitra distribusi telekomunikasi kami dengan jaringan berkualitas tinggi dan dukungan operasional, yang akan memungkinkan mereka untuk bisa lebih fokus memperkuat hubungan pelanggan dan pertumbuhan basis pelanggan mereka,”tuturnya.
Menurut Marlo, XL Axiata merupakan perusahaan dengan keahlian yang mendalam untuk pengelolaan distribusi mass market dan pemasaran. Melakukan kemitraan dengan mereka sebagai penyewa utama di jaringan Link Net akan mendorong penggunaan kapasitas home pass dengan cepat.
Implementasi Link Net Fiber Co akan menjadikannya salah satu jaringan fiber terbesar di negara ini, dan menawarkan potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kinerja keuangan di masa depan.
“Jaringan yang kami bangun akan menjadi bagian inti dari infrastruktur Internet Indonesia, yang akan digunakan oleh puluhan juta masyarakat generasi mendatang. Sehingga tentunya ada keselarasan yang kuat dalam menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham, dan memenuhi kebutuhan infrastruktur internet dan jaringan generasi mendatang,” kata Marlo.
Presiden & Group CEO Axiata, Vivek Sood menilai, dengan membentuk Fibreco yang kuat di Link Net dan Serveco yang berkembang pesat di XL Axiata, kami siap untuk mempercepat skalabilitas dan meningkatkan sinergi untuk memimpin sektor telekomunikasi dalam layanan fixed broadband (FBB) dan fixed mobile convergence (FMC).
Menurut Vivek, fokus pada kekuatan utama Link Net sebagai spesialis jaringan fiber dan kekuatan komprehensif XL yang mapan sebagai Serveco yang akan menangani pengelolaan layanan mobile, fixed broadband, fixed mobile convergence, dan digital services kepada seluruh pelanggan, akan mendorong iluminasi nilai bagi Grup secara keseluruhan, sekaligus memungkinkan peningkatan pengalaman pengguna bagi pelanggan dan juga korporasi di Indonesia.
“Dengan pengelompokan pada infrastruktur dan layanan tersebut, kami berada di posisi yang tepat untuk dapat menangkap beragam peluang pertumbuhan, dengan berbagai pemain kunci yang ada dalam ekosistem industri telekomunikasi dan digital, sehingga mempermudah kami menjadi The Next Generation Digital Champion,” kata dia.
Strategi ini akan memungkinkan kedua entitas perusahaan untuk mempercepat skalabilitas bisnis masing-masing, di mana XL Axiata akan memiliki akses ke fiber optik yang lebih besar dengan investasi minimal, sementara Link Net fokus pada perluasan infrastruktur untuk melayani permintaan pasar secara keseluruhan.
Bagi Link Net, dengan lebih fokus menjadi Fiber Co memungkinkannya meningkatkan nilai sebagai perusahaan infrastruktur. Pelaksanaan strategic intent tersebut, akan mematuhi aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan transaksi material, dan transaksi terafiliasi. **
Discussion about this post