Secara nasional, BPS mencatat dari 90 kota IHK di Indonesia, semua mengalami inflasi (yoy). Tertinggi terjadi di Kotabaru dengan angka 6,75 persen dan IHK 121,12. Sementara inflasi terendah terjadi di Pangkalpinang, yaitu sebesar 2,78 persen dan IHK 114,15 persen.
Khusus Inflasi di Pulau Kalimantan yang jumlahnya 12 kota, menurut BPS, semua kota mengalami inflasi (yoy). Terendah terjadi di Sintang sebesar 3,34 persen dengan IHK 122,55.
Pergerakan inflasi di Tanah Air, dinilai Bank Indonesia (BI) tetap terkendali, di tengah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri. Inflasi IHK di Indonesia pada April 2023 tercatat sebesar 0,33 persen (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 4,33 persen (yoy), turun dari level bulan sebelumnya yang sebesar 4,97 persen (yoy).
Menurut BI, perkembangan ini tidak terlepas dari respons kebijakan moneter Bank Indonesia yang pre-emptive dan forward looking serta sinergi erat pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1 persen di sisa tahun 2023 dan inflasi IHK dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen lebih awal dari prakiraan sebelumnya. Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam pengendalian inflasi.
BI mendatat inflasi inti sebesar 0,25 persen (mtm), meningkat dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,16 persen (mtm). Peningkatan ini sejalan dengan kenaikan permintaan musiman pada periode HBKN Idul Fitri di tengah tekanan harga komoditas global yang menurun.
Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI dalam siaran pers menyebut, komoditas utama penyumbang inflasi inti adalah komoditas emas perhiasan. Secara tahunan, inflasi inti April 2023 tercatat sebesar 2,83 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,94 persen (yoy).
“Inflasi kelompok volatile food April 2023 stabil dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya. Kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,29 persen (mtm), sama dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya, yang juga sebesar 0,29 persen (mtm). Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh inflasi komoditas daging ayam ras, beras, dan telur ayam ras,” katanya. **
Pewarta/Editor: Yuli.S
Discussion about this post