BTPN Syariah berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja berkelanjutan dengan membukukan total aset Rp 22,1 triliun dan pembiayaan mencapai Rp 11,8 triliun, tumbuh sebesar 11,1 persen secara tahunan (yoy) di kuartal pertama 2023 ini, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 10,6 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan ini, disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat, tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di bawah ketentuan regulator. Bank juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 51.7 persen, jauh di atas ketentuan dan rerata industri bank syariah.
Adapun, dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp 12,8 triliun. Kinerja keuangan yang tumbuh positif ini memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 425 miliar.
“Kami percaya semua masyarakat Indonesia dari berbagai segmen manapun berhak mendapatkan akses keuangan yang tepat serta akses yang lebih luas lagi untuk kehidupan yang lebih baik. Bank pun senantiasa untuk terus semakin relevan dengan kebutuhan nasabah dan dinamika bisnis,” kata Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah dalam siaran pers, 2 Mei 2023.
Fachmy menyatakan, bahwa ikhtiar yang dilakukan Bank dari awal berdirinya hingga saat ini, semata-mata untuk dapat mewujudkan niat baik dan memastikan kehidupan jutaan masyarakat inklusi di Indonesia, tumbuh menjadi lebih berarti.
Sejak awal menjalankan usahanya, Bank BTPN Syariah terus berikhtiar dan selalu konsisten untuk melayani masyarakat inklusi, dengan membuka akses keuangan yang tepat.
Bank melakukannya dengan menghimpun dana dari segmen masyarakat sejahtera, lalu menyalurkan sepenuhnya untuk pembiayaan masyarakat inklusi, yakni para perempuan yang menjadi pelaku ekonomi yang tangguh, serta dapat membawa perubahan dalam keluarga dan lingkungan mereka.
“Umumnya, mereka belum tersentuh layanan keuangan profesional,” jelas Fachmy.
Discussion about this post