Pada kegiatan Sharia Forum akan dilakukan pengukuhan Pengurus Hebitren Kalimantan Barat. Kegiatan selanjutnya adalah Edukasi dan Pendampingan Sertifikasi Halal untuk UMKM dan Rumah Potong Hewan. Kegiatan ini bersinergi dengan Kementerian Agama Kalimantan Barat.
Kegiatan lainnya adalah, Kurasi Produk UMKM Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) bersama Designer Wignyo Rahadi. Seminar Pengembangan Ekonomi Pesantren. Edukasi dan Literasi Keuangan Syariah bagi Milenial Kalimantan Barat bersama Greget Kalla Buana, dan Business Matching UMKM, bersama Perbankan Syariah.
Sementara kegiatan Sharia Fair terdiri dari Showcase Produk 50 UMKM (Fashion dan Makanan Minuman) di Gaia Mall, Kubu Raya, sekaligus upaya peningkatan UMKM digital dengan menggunakan QRIS. Kegiatan ini dirangkai dengan Sosialisasi Cinta Bangga Paham Rupiah, dan berbagai lomba untuk peningkatan kreatifitas anak-anak usia sekolah
“Melalui kerjasama dan dukungan dari semua pihak, kami berharap kegiatan Gema Ekonomi Syariah Kalimantan Barat 2023, dapat menjadi agenda tahunan di Kalimantan Barat sebagai bentuk sinergi seluruh pemangku kebijakan di daerah, dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat,” imbuh Anggini.
Wakil Gubernur Kalbar, Drs H. Ria Norsan yang membuka opening ceremony Gema Ekonomi Kalbar berkata, bahwa saat ini masyarakat yang memanfaatkan produk keuangan syariah tidak hanya dari kelompok umat muslim saja.
Menurut Norsan, ini menunjukkan sisi lain bedanya potensi keuangan Syariah, seiring dengan visi menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia serta tantangan domestik dan tantangan global.
“Dengan produk-produk halal, saya rasa bisa membawa UMKM semakin baik ke depannya. Mudah-mudahan industri-industri semakin berkembang dengan adanya pertumbuhan ekonomi Syariah ini,” ujar Norsan.
Kata Wagub, saat ini sudah hampir seluruh bank berbasis syariah, tidak hanya nasabah-nasabah yang beragama muslim saja yang memanfaatkan bank syariah, bahkan non muslim juga sudah banyak yang ikut berpartisipasi, karena bagi hasilnya jelas.
Norsan mengungkapkan, pada masa pandemi Covid-19 khususnya di Provinsi Kalimantan Barat, cukup banyak UMKM yang terpuruk bahkan sampai ada yang tumbang. Namun, sekarang setelah Covid-19 mulai mereda, UMKM mulai bergerak cepat, tumbuh kembali, sehingga geliat ekonomi pun mulai pulih kembali.
“Artinya, UMKM adalah ujung tombak untuk pertumbuhan ekonomi, untuk itu mari kita galakkan semua yang bersifat UMKM baik dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan tingkat nasional bahkan sampai ke tingkat internasional,” imbuhnya. **
Pewarta/Editor: Yuli.S
Discussion about this post