PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat nilai kepemilikan investor di Kalimantan atas saham, obligasi dan surat berharga lainnnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menduduki peringkat pertama pertumbuhan aset investor. Meningkat drastis sebesar 103,4 persen menjadi Rp 60,92 triliun pada 2022.
Peringkat ke dua diikuti oleh investor di Papua dan Maluku, dengan tingkat pertumbuhan aset sebesar 41,59 persen menjadi Rp 3,51triliun. Sementara itu persentase pertumbuhan aset investor di Jawa dan DKI Jakarta hanya berkisar di angka 10, 57 persen dan 10,16 persen, menjadi sebesar Rp 413,98 triliun dan Rp 3.071,94 triliun.
Saham-saham sektor keuangan dan infrastruktur, merupakan pilihan utama investor Kalimantan, Papua dan Maluku. Papua dan Maluku bahkan menjadi satu-satunya wilayah dengan pertumbuhan asset reksa dana positif, yaitu sebesar 12,88 persen menjadi Rp 1,31triliun.
Dilihat dari persentase pertumbuhan investor, wilayah Papua dan Maluku menduduki peringkat pertama dengan total pertumbuhan investor sebesar 46,05 persen, dari 70.418 investor di akhir tahun 2021 menjadi 102.848 investor di November 2022.
Pertumbuhan investor terbesar ke dua diduduki oleh wilayah Sulawesi, yang meningkat 45,70 persen dari 292.530 pada akhir 2021 menjadi 426.205 pada November 2022.
Tak mau ketinggalan pertumbuhan investor wilayah Sumatra yang menempati urutan ketiga pertumbuhan investor dengan tingkat pertumbuhan sebesar 37,99 persen dari 1.227.757 investor di akhir tahun 2021 menjadi 1.694.170 investor di November 2022.
Berbeda dengan wilayah lainnya, di mana demografi investor didominasi oleh Gen Z dan Milenial, demografi investor Papua dan Maluku didominasi oleh investor Gen Z dan Gen X.
Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo berkata, fenomena laju pertumbuhan investor serta nilai aset yang luar biasa di wilayah Indonesia Timur menunjukan peningkatan literasi masyarakat yang semakin menyadari pentingnya investasi, khususnya di industri pasar modal.
Discussion about this post