Sebuah video di TikTok dengan narasi tidak boleh keluar pada Desember 2022 viral di media sosial pada Minggu 11 Desember 2022 lalu. Video tersebut menyebutkan bahwa pada 21 Desember akan terjadi fenomena solstis yang disebut gerak semu tahunan matahari yang menjangkau kedudukan di atas garis balik selatan. Sontak video ini menjadi viral dan telah ditonton lebih dari 4,8 juta pengguna.
Menanggapi keramaian dunia maya ini, Andi Pangerang, Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bilang, bahwa solstis adalah fenomena astronomi biasa. Kata dia, tidak ada larangan bagi masyarakat untuk ke luar rumah saat terjadi Solstis. Sebab, fenomena solstis tidak berkaitan dengan aktivitas berbahaya apa pun.
“Sebenarnya solstis sama sekali tidak berkaitan dengan aktivitas seismik atau kegempaan, solstis juga tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanologi,” tegas Andi.
Andi menjelaskan, solstis terjadi karena sumbu rotasi bumi miring 23,5 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika atau poros kutub utara dan selatan langit. Kondisi ini, terjadi dua kali dalam setahun, yakni saat Juni dan Desember. Saat Juni, solstis terjadi lantaran kutub utara dan belahan Bumi utara condong ke arah Marahari. Sebaliknya, saat Desember, belahan Bumi selatan dan kutub selatan condong ke Matahari.
Fenomena ini juga menyebabkan Matahari terbit dari arah tenggara dan terbenam di arah barat daya. Namun terbitnya Matahari tersebut, kembali disesuaikan dengan lintang geografis masing-masing wilayah.
Discussion about this post