Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,32 persen dengan IHK 112,73 dan inflasi terendah terjadi di Sintang sebesar 0,01 persen dengan IHK 121,19. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 111,68 dan deflasi terendah terjadi di Sampit sebesar 0,01 dengan IHK sebesar 116,56.
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada tujuh kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks berturut-turut dari yang tertinggi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,07 persen.
Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,99 persen; kelompok transportasi sebesar 0,67 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,32 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,25 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing-masing sebesar 0,21 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks berturut-turut yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,62 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks adalah kelompok pendidikan.
Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Oktober 2022 adalah: bensin, beras, bayam, shampo, jeruk, bahan bakar rumah tangga, pasta gigi, rokok kretek filter, baju muslim wanita , dan ikan bakar.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2022 adalah: cabai rawit, sawi hijau, ikan kembung/ikan gembung, cabai merah, udang basah, daging babi, buncis, bawang merah, kacang panjang, dan baju muslim pria.**
Pewarta/Editor : Yuli.S
Discussion about this post